Pengelolaan Tempat Wisata Sebaiknya Dipegang Swasta

Depi Gunawan
07/8/2016 18:00
Pengelolaan Tempat Wisata Sebaiknya Dipegang Swasta
(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

KEMENTERIAN Kepariwisataan menganjurkan agar pengelolaan tempat wisata diserahkan kepada pihak swasta. Pihak pemerintah sifatnya hanya untuk mensupport (industry lead goverment support).

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyatakan tempat wisata biasanya selalu lebih maju jika dikelola swasta dari pada oleh pemerintah daerah atau pusat. "Jadi dalam industri kepariwisataan, biarkanlah industri itu yang memimpin (lead the industry lead), pemerintah itu dibelakangnya untuk mensupport. Jangan sampai pemerintah ikut berbisnis, itu yang salah," terang Arif saat ditemui dalam kegiatan Geo Culture Trek di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (7/8).

Support atau dukungan pemerintah dalam pengelolaan kepariwisataan misalnya dengan mempersiapkan infrastruktur jalan, fasilitas publik seperti jalan dan listrik. Sementara pembangunan resort dan lain sebagainya itu menjadi tugas bisnis unity atau sektor orang bisnis.

"Saya lebih menyarankan tempat-tempat wisata yang dikelola pemerintah diabil alih orang profesional, ya orang swasta ini, "ujarnya.

Arief mengambil contoh di luar negeri, umumnya peran pemerintah hanya sebagai regulator, tidak pernah menjadi operator (ikut berbisnis). Kepada pemerintah daerah yang kini masih mengelola tempat wisata, usul dia, seharusnya bisa menjalankan regulator itu dengan baik.

"Kalau ada swasta membandel yang tidak bisa diatur dan tidak memenuhi persyaratan yang diatur maka cabut saja izinnya sama pemerintah, pemerintah juga tidak boleh merasa bahwa dirinya yang paling bisa melestarikan alam," paparnya.

Serta yang perlu diingat, tambah dia, bahwa APBN maupun APBD itu selalu terbatas. Seharusnya yang bisa dikerjakan oleh swasta dan butuh modal banyak lebih baik dikerjakan mereka yang sudah ahli.

"Mengelola tempat pariwisata itu menguras banyak biaya. Kecuali yang sudah saya sebutkan tadi, infrastruktur dan fasilitas penunjang itu menjadi tugasnya pemerintah," lanjutnya.

Sementara itu, sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat dalam mengembangkan potensi wisata di daerah, Kemenpar akan membangun homestay di kawasan wisata. Ditargetkan, 100 ribu homestay akan dibangun sampai 2019.

"Nah khusus di wilayah ini (Lembang), disediakan seribu homestay dengan bantuan para alumni ITB, tapi lokasinya jangan di kawasan Bandung Utara (KBU), "jelasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya