Mata Rantai Penghambat Daging Sapi Akan Dipangkas

Fetry Wuryasti
07/8/2016 17:32
Mata Rantai Penghambat Daging Sapi Akan Dipangkas
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita berjanji akan memotong mata rantai yang menghambat dan menyebabkan harga daging sapi menjadi mahal sampai ke hulu. Dirinya menekankan dalam waktu dua minggu harus ada gagasan road map dari masing-masing pengusaha guna memutus permasalahan persoalan supply daging sapi.

"Stabilitas harga harus dicapai dalam waktu singkat diiringi ketersediaan pangan dan keseimbangan lokal dan importasi. Kami mendapat masukan untuk segera memutus berapa mata rantai yang mengakibatkan harga begitu tinggi dari peternak lokal sampai penjual di pasar. Kami meminta dunia usaha mengajukan road map masing-masing dan bertemu dua minggu lagi di Jakarta," ujarnya seusai pertemuan dengan para asosiasi di feedlotter Tanjung Unggul Mandiri (TUM), Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Minggu (7/8).

Sebab, metode selama ini, yaitu penggemukkan semata-mata hanya akan membuat ketergantungan impor. Di sisi lain, pembibitan tidak mungkin dilakukan rakyat kecil yang tradisional. Maka Enggar akan menukar posisi dimana pengusaha besar turut melakukan pembibitan dan penggemukan akan dialihkan ke peternak.

"Karena itu bagaimana pengusaha besar mendapat jaminan untuk investasi jangka panjang, sehingga menghasilkan keseimbangan jumlah impor bibit dan penggemukan," jelasnya.

Selain itu pihak Kemendag juga akan membantu finansial peternak kecil melalui feedlotter yang bekerja sama dengan perbankan. Sebab, kata Enggar, peternak kecil sangat membutuhkan dana namun seringkali tidak nyaman dengan sistem bank yang berbelit.

"Maka mereka sebagai penjamin pendanaan kepada peternak yang diberikan melalui saluran-saluran feedlotter," katanya.

Diakuinya ini akan mengubah pola usaha dari penggemukan potong dengan diiringi investasi jangka panjang. Pengusaha besar sebagai pembibit sapi lokal, lanjut Enggar, akan dapat memutus atau setidaknya mengurangi mata rantai yang mengakibatkan kemahalan. Dengan memutus rangkaian belantik dan calo, setidaknya dapat memutus 3-4 mata rantai dari semula 6-7 mata rantai.

"Mereka bisa langsung jemput sapi dari daerah untuk digemukkan. Selama ini peternak menjual sapi begitu rendah, tetapi biaya ekonomi tinggi, sementara banyak belantik dan calo yang menjadi tangan-tangan ke sekian hingga harga daging sapi sampai di pasar menjadi mahal," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya