Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLITEKNIK Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] Kementerian Pertanian (Kementan) mengupayakan penerapan teknologi pertanian yang berfokus pada penggunaan teknologi terkini dalam praktik pertanian kepada para mahasiswa yang lulus pada tahun 2023/2024.
Sebagaimana mahasiswa juga dituntut untuk menerapkan solusi teknologi seperti sensor, drone, Internet of Things (IoT), artficial intelligence (AI), dan analitik data untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengoptimalkan data pertanian.
Hal itu bertujuan meningkatkan produktivitas, memantau pertumbuhan tanaman, mengelola irigasi, memprediksi cuaca, dan mengoptimalkan penggunaan pupuk dan pestisida.
Baca juga: Program Taksi Alsintan Dorong Kemandirian Petani dan Mekanisasi Pertanian
Senada arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa regenerasi petani penting sebagai penyangga keberlanjutan pembangunan pertanian.
Harus Jalanan Pertanian Efektif dan Efisien
"Indonesia harus menjalankan pertanian efektif dan efisien melalui pengembangan pertanian modern yang tentunya dimotori oleh petani milenial," katanya.
Perihal regenerasi petani, Mentan Syahrul mengatakan,"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan."
Baca juga: Dongkrak Produksi Pangan, Pemkot Malang Gulirkan Bantuan Alsintan
"Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi milenial bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini," tegas Syahrul.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan, pertanian yang maju, mandiri, dan modern memerlukan adanya SDM yang unggul dan kompeten.
Polbangtan dan PEPI Harus Berinovasi
Sementara itu, Dedi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pendidikan vokasi Polbangtan dan PEPI harus terus berinovasi dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, pendidikan karakter hingga keterampilan untuk terjun dalam dunia usaha.
Di sisi lain, Dedi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda .
Baca juga: Pemerintah Telah Beli Alsintan Pabrikan Madiun Sesuai Kebutuhan
Dedi menyampaikan, hingga 2024, pihaknya menarget mencetak 2,5 juta petani milenial. Sejak saat ini proses penumbuhan petani milenial itu terus dilakukan.
"Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," tegas Dedi.
Seperti halnya dilakukan mahasiswa PEPI yang mana kegiatan menanam padi merupakan hal yang umum dilakukan. Bedanya di PEPI sendiri mahasiswa dididik menggunakan transplanter.
Transplanter sendiri merupakan alat penanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan.'
Sistem Informasi dan Mekanisasi Pertanian Sangat Strategis
Direktur PEPI, Muharfiza berpesan pada era milenial ini, sistem informasi pertanian dan mekanisasi pertanian menjadi tools yang sangat strategis bagi institusi pendidikan khususnya dikalangan mahasiswa.
Baca juga: Ditjen PSP Terus Dorong Pertanian Modern
"Mahasiswa kita sebagai generasi milenial tumbuh dengan perkembangan teknologi yang cepat, sehingga mereka cenderung memiliki pemahaman dan penguasaan yang baik dalam hal teknologi digital," katanya.
Muharfiza menambahkan, mahasiswa/i dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK0 untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pertanian, seperti penggunaan aplikasi pertanian, sensor pintar dan analisis data. (RO/S-4)
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, optimistis produksi pangan di wilayahnya tahun ini meningkat. Hal itu didorong dengan gelontoran bantuan 10.000 alsintan dan pupuk.
Dr Elita Rahmarestia menjelaskan kontribusi teknologi Alat Mesin Pertanian (alsintan) menekan waktu kerja, penurunan biaya, meningkatan produksi, dan menurunkan losses dalam usaha tani.
Perlambatan produksi pangan akibat cuaca ekstrem El Nino perlu disikapi secara cepat dan tepat, karena hal tersebut menyangkut ketersediaan pangan masyarakat Indonesia.
Penandatanganan dilakukan Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
Paket taksi alat mesin perkebunan menyediakan alat mesin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budidaya, panen yang bisa diakses petani dan disediakan pabrik gula melalui mekanisme kemitraan.
Pengembangan kawasan tidak bisa sukses apabila hanya ditangani pemerintah. Untuk itu perlu dukungan dan kerja sama dari seluruh kelompok tani.
Masa depan pertanian Indonesia berada di pundak anak muda
Melalui SDM berkualitas, pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Program YESS mengusung sejumlah kegiatan seperti pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), permagangan, dan pendampingan usaha.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispartan Tidore, Irma Arsyad mengatakan bahwa pihaknya merasa senang, karena dapat belajar mengadopsi ilmu pengetahuan tentang SGH.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved