Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KALANGAN pengusaha mulai melempar optimisme terkait dengan ekspor produk Tanah Air di masa depan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan ekspor Indonesia meningkat hingga 500% dalam 10 tahun mendatang atau senilai US$950 miliar.
Demi mewujudkan hal itu, Kadin mengaku tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) pengembangan ekspor nasional. Peta jalan yang bakal memuat sejumlah rekomendasi itu diharapkan dapat diselesaikan dalam 1-2 bulan mendatang.
Menurut Ketua Komite Tetap Kadin Handito Hadi Joewono, peta jalan tersebut akan memuat lima pilar strategi akselerasi ekspor Indonesia, yakni diversifikasi pasar ekspor, diversifikasi produk ekspor, pengembangan eksportir baru, pengembangan daerah potensial ekspor baru, dan penataan ekosistem ekspor.
“Arahnya kita ingin bikin program pengembangan eksportir dari kalangan muda,” ungkapnya dalam rapat koordinasi bidang perdagangan di Jakarta, kemarin.
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani membenarkan pihaknya memasang target ekspor yang ambisius hingga 10 tahun mendatang. Namun, menurut dia, target itu hanya sebagai semacam provokasi untuk pelaku usaha dan pemerintah.
“Memang Kadin akan memberikan roadmap kepada pemerintah untuk bagaimana meningkatkan ekspor kita di masa depan. (Di sisi lain) kita juga apresiasi langkah pemerintah membuka FTA (free trade area) untuk meningkatkan ekspor dari kerja sama bilateral dan multilateral,” ujarnya.
Sejauh ini, Indonesia sudah melanjutkan pembahasan kerja sama dagang dengan Uni Eropa lewat UE-CEPA dan Australia dalam konsep serupa.
Menurut Rosan, di luar soal FTA, pengembangan ekspor Indonesia juga mesti dilakukan dengan peningkatan kualitas barang-barang ekspor. Saat ini, kandungan bahan baku barang ekspor dari impor mencapai 30%-40%. Angka tersebut seyogianya bisa ditekan agar barang ekspor memiliki daya saing lebih tinggi.
“Pemerintah juga perlu menentukan skala prioritas sektor-sektor yang memiliki potensi ekspor yang baik untuk empat atau lima tahun mendatang.”
Mesti realistis
Wakil Ketua Umum Japan External Trade Organization (JETRO) Yuri Sato menilai target ekspor Kadin tersebut mencerminkan optimisme dunia usaha. Namun, menurut dia, target yang dipatok mestinya juga realistis.
“Menurut saya, daripada (target) 300%-500% gitu, yang penting kontennya apa. Waktu puncak komoditas pada 2011, ekspor Indonesia semuanya sumber daya alam. Sekarang yang terbaru ekspor mesti bernilai tambah, jadi sudah harus ada produk pengolahan. Ekspor harus ada strateginya,” jelasnya.
Pebisnis, kata Sato, harus mampu menangkap dan mencari teknologi pengolahan untuk sumber daya alam dan komponen. Di sisi ini, menurutnya, Indonesia memiliki peluang yang besar. “Sebetulnya tingkat industrialisasi Indonesia menurun dan kelihatan kurang baik, tapi jadi kesempatan untuk meningkatkan nilai tambah ekspor,” tandasnya.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan lewat Plt Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Tjahja Widayanti belum bisa berkomentar panjang terkait dengan target ekspor yang dilempar Kadin. Ia bahkan mengaku baru mendengar perihal target ekspor tersebut, kemarin.
“Hal itu tentunya masih perlu melihat kondisi dunia dan negara tujuan ekspor saat ini,” kata dia kepada Media Indonesia, kemarin. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved