Startup World Cup Pertama di Dunia Segera Digelar

Andhika Prasetyo
22/7/2016 14:55
Startup World Cup Pertama di Dunia Segera Digelar
(Ilustrasi)

FENOX Venture Capital (Fenox VC), perusahaan modal ventura yang berbasis di Sillicon Valley, Amerika Serikat (AS), akan menyelenggarakan Startup World Cup, pada 24 Maret 2017, guna menggali potensi para pelaku usaha rintisan (startup) di seluruh dunia.

Kompetisi startup tingkat global pertama itu akan diikuti beberapa negara seperti Indonesia, Tiongkok, Jepang, India, Israel, Taiwan, Australia, Afrika Selatan, Repulik Ceko, Inggris, dan AS.

"Ini adalah sebuah program untuk membentuk satu ekosistem global bagi para pelaku startup. Ini adalah wadah bagi mereka untuk memperoleh wawasan yang lebih luas," ujar CEO Fenox VC Anis Uzzaman, Jumat (22/7).

Di Indonesia, kompetisi akan dimulai dari babak penyisihan, pada 23 Agustus mendatang, yang diperkirakan akan diikuti lebih dari 850 pelaku startup.

"Babak awal yang digelar di Indonesia terbuka bagi seluruh masyarakat Asean. Pendaftaran sudah dimulai sejak 21 Juni hingga 10 Agustus 2016. Dari keseluruhan pendaftar, akan dipilih 10 peserta terbaik untuk mempresentasikan ide-ide mereka," jelas Anis.

Dari 10 peserta yang lolos, akan diseleksi lagi hingga muncul satu yang terbaik untuk mewakili regional Asia Tenggara di babak final di Silicon Valley, AS, tahun depan.

"Mereka akan bersaing dengan kontestan dari negara lain demi mendapatkan hadiah utama sebesar US$1 juta," tuturnya.

Namun, ia menyebutkan, hadiah US$1 juta bukanlah yang paling utama. "Yang terpentig adalah mereka bisa memperkenalkan produk mereka di depan orang-orang yang sangt luar biasa. Ini adalah kesempatan yang sangat besar. Google, Apple dan perusahaan teknologi lainnya akan melihat mereka secara langsung."

Anis menyebutkan pihaknya secara langsung melibatkan Indonesia dalam gelaran kompetisi itu karena potensi besar yang ada di dalamnya.

"Kami melihat pertumbuhan yang luar biasa di sini, seperti BukaLapak, HijUp, dan lainnya. Bahkan, dalam kompetisi ini, saya mendukung startup Indonesia juara," ucapnya seraya tertawa.

Adapun, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan kegiatan tersebut adalah momentum tepat untuk mengembangkan usaha rintisan untuk dapat bersaing dalan skala global.

"Hal yang masih menghambat perkembangan startup kita sekarang adalah belum adanya ekosistem yang matang untuk mewadahi semua ini. Semuanya tumbuh dalam hal yang sifatnya masih autopilot."

Percepatan, sambungnya, dapat diraih jika Indonesia memiliki wadah yang baik dan iklim kompetisi yang baik. "Seperti Startup World Cup ini. Sehingga para pelaku usaha rintisan berkualitas akan bermunculan," ujar Triawan.

Dengan kompetisi yang bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat tersebut, Triawan mengungkapkan setiap daerah akan memiliki kesempatan yang sama untuk maju. "Jadi yang terlihat tidak hanya Jakarta saja."

Ia optimis para pelaku usaha rintisan di daerah-daerah mampu bersaing dengan baik. "Kami sudah pergi ke daerah-daerah. Di sana mereka tidak hanya melakukan usaha yang konvensional saja. Kesenjangan digital sudah semakin berkurang. Jaringan yang semakin kuat membuat bakat-bakat potensial bermunculan," tuturnya.

Pemerintah, lanjutnya, juga akan terus mendorong perkembangan startup tanah air dengan melakukan program-program pelatihan. Selain itu, BEKraf juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dengan mengenalkan startup kepada para pelajar, mulai dari sekolah menengah hingga universitas.

Dengan anggaran sebesar Rp1,2 triliun, Triawan mengaku optimis pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk percepatan perkembangan startup di Tanah Air.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya