Nelayan Paotere Butuh Cold Storage

MI
21/7/2016 10:47
Nelayan Paotere Butuh Cold Storage
(Foto/Istimewa)

KEHADIRAN fasilitas penyimpanan beku (cold storage) dirasakan sangat mendesak untuk sekitar 700 kapal nelayan lalu lalang mengantarkan ikan dan hasil laut ke Paotere, Makassar. Setiap harinya, sekitar 5 ton ikan yang diantarkan ke Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere.

Jumlah tersebut belum termasuk ikan yang ditangkap hidup dan dijual dengan harga yang fantastis hingga jutaan rupiah per kilogram (kg), seperti kerapu dan kakap merah.

“Kita ingin ada cold storage di dekat sini biar nelayan tidak terlalu jauh mendagangkan ikannya. Di sini hanya ada satu cold storage, itu pun punya kawasan industri yang menampung ikan kita untuk ekspor dan kebutuhan lokal,” kata Koordinator Umum PPI Paotere, Ranu Rahman, kemarin.

Selama ini, imbuhnya, ikan yang diantar nelayan ke pelabuhan harus segera dipasarkan ke pedagang. Pasalnya, ikan mati yang ditangkap hanya akan bertahan segar selama satu malam untuk sampai ke pedagang.

Alternatif lain, ikan yang ditangkap di perairan sekitar PPI Paotere justru akan dibawa ke pelabuhan lain yang memiliki cold storage.

“Apalagi 20% ikan dari hasil tangkapan yang ada di PPI Paotere diekspor ke berbagai negara,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim dan Sumber Daya Agung Kuswandono menilai butuh perencanaan yang terintegrasi untuk membangun cold storage itu.

Pasalnya, program itu bukan hanya urusan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melainkan juga tugas pemerintah daerah, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan PT PLN (persero) sebagai pemasok 50 ribu watt listrik untuk fasilitas itu.

“Cold storage berkapasitas 100 ton ini memang kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Tahun ini rencananya dibangun di sini. Tapi, selesai dibangun pun belum tentu kelar masalah. Nelayan harus tetap menjaga suplai ikan,” imbuh Agung. (Jes/LN/MS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya