Setelah IPO, Protech Jajaki Bisnis Listrik

MI
19/7/2016 10:07
Setelah IPO, Protech Jajaki Bisnis Listrik
(Antara/Ilustrasi)

SETELAH resmi melakukan penawaran umum saham (IPO) dan mencatatkan saham di lantai bursa, PT Protech Mitra Perkasa Tbk mendapatkan kucuran dana segar sebanyak Rp30,4 miliar, dengan Rp5 miliar diambil untuk menambah permodalan anak usaha, PT Telesys Indonesia.

Direktur Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk, Anton Santoso, memaparkan, selain untuk memperkuat permodalĀ­an anak usaha, dana IPO juga akan disalurkan untuk mencukupi kebutuhan modal kerja perusahaan, khususnya untuk kegiatan operasional demi mengantisipasi pertumbuhan industri telekomunikasi, terutama peningkatan permintaan pembangunan dan pemeliharaan menara based transceiver station (BTS).

''Bisnis telekomunikasi di Indonesia menjanjikan suatu prospek yang cerah dan memberikan peluang untuk terus tumbuh bagi industri penunjangnya,'' ujar Anton saat dijumpai di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin.

Tahun ini, perusahaan menargetkan peningkatan 20% dari tahun lalu dalam jumlah kontrak menara BTS.

Saat ini perusahaan sudah memiliki 125 menara dengan harga per menara BTS Rp200 juta.

Selain itu, Anton menambahkan, perusahaan sedang melakukan kajian untuk mengembangkan bisnis di sektor energi kelistrikan.

''Saat ini kami sedang melihat-lihat dulu. Kalau prospeknya bagus, kami akan coba masuki sektor itu,'' tutur Anton.

Sebagai informasi, PT Protech Mitra Perkasa Tbk sebelumnya telah melakukan penawaran umum saham perdana dengan jumlah saham yang ditawarkan 160 juta lembar atau 44,62% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Per lembar saham dihargai Rp190.

Hingga akhir Desember 2015 lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp25,22 miliar dengan laba usaha senilai Rp3,09 miliar. Sampai akhir 2016, perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan 20%, menjadi Rp30,24 miliar. (Arv/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya