Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
NERACA perdagangan nasional mencatatkan surplus 3,59 miliar dolar AS selama paruh pertama 2016. Ekspor impor Juni menyumbang surplus 900,2 juta dolar AS pada capaian 2016. Ekspor Juni sebenarnya telah melonjak ke posisi tertinggi dalam sebelas bulan terakhir, yaitu sebesar 12,92 miliar dolar AS.
Hanya saja, akumulasi surplus neraca perdagangan Januari-Juni tetap menunjukan angka pelemahan 19,6 persen ketimbang paruh pertama 2015 yang berhasil menyentuh 4,47 miliar dolar AS.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengungkapkan risiko global masih tetap perlu diwaspadai. Terlebih, ia memperkirakan dampak Brexit ke depan bakal sangat berpengaruh terhadap kelancaran arus perdagangan global.
“Dari bulan ke bulan bisa naik turun naik turun, sebaiknya memang kita jangan terlalu bereaksi terhadap angka individual satu bulanan. Menurut saya kita harus tetap waspada dan tetap jaga-jaga, apa lagi ada potensi dampak dari Brexit kepada sentimen global,” ujar dia di Kemenko Perekonomian, Jumat (15/7).
Ia mengakui data kinerja perdagangan Indonesia terhadap Inggris, misalnya, memang masih menunjukan data yang positif. Tapi, dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa dapat mengubah peta konfigurasi perdagangan dalam jangka panjang.
Menurutnya, memang sulit diperkirakan dampaknya terhadap perdagangan global. Tapi, sebagai perumpamaan, Brexit telah memukul kurs poundsterling terhadap mata uang lainnya.
“Berarti di satu sisi ekspor Inggris menjadi sangat kompetitif, dan impor Inggris menjadi sangat mahal bagi masyarakat Inggris. Itu berdampak negatif terhadap ekspor kita ke Inggris, tapi di sisi lain Inggris akan kerja keras untuk bikin perjanjian perdagangan dengan mitra dagang, jadi sebenarnya masih belum bisa dihitung resikonya.”
Pemerintah tak menampik kondisi perekonomian global memang masih dalam kondisi yang amat sulit. Sudah tentu hal tersebut juga bakal memukul kinerja perdagangan RI. Tapi, pemerintah menargetkan surplus perdagangan tidak terkoreksi begitu dalam di akhir 2016.
“Ya menurut saya sih memang perdagangan internasional mengalami penurunan, tapi yang kami targetkan tahun ini kontraksinya tidak sebesar kontraksi kita tahun lalu. Tahun lalu kan impor maupun ekspor turun 14-17 persen. Kami harapkan kontraksi perdagangan tahun ini single digit, jadi di bawah 10 persen,” ujar dia.
Namun demikian, tak semua risiko gejolak global berdampak negatif untuk RI yang begitu mengandalkan ekspor komoditas. Sebab, ia mencatat sejumlah harga komoditas di dunia melonjak setidaknya dalam delapan bulan terakhir.
“Betul banyak sekali harga komoditas yang mulai membaik dalam 8 bulan terakhir, tapi tidak semua. Misalnya harga CPO atau minyak sawit yang justru turun 20 persen dalam 3 bulan terakhir, sementara sawit itu kan ekspor non migas kita yang nomor satu,” ujar Thomas.
Fenomena tersebut, ujar dia, dapat disiasati dengan mendorong ekspor barang di luar komoditas. “Kita tetap harus sangat waspada dan kerja keras mendorong eskpor lain, seperti misalnya perhiasan, aksesori barang-barang manufaktur, dan juga sektor jasa. Supaya kita bisa mengekspor atau mengembangkan jasa domestik sehingga kita bisa mengurangi importasi jasa,” ujar dia. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved