Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERISET dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai tren penyusutan nilai surplus dagang Indonesia akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, diperkirakan neraca dagang akan kembali mengalami defisit di awal triwulan II 2023.
"Seiring dengan potensi melambatnya harga komoditas dan meningkatnya kebutuhan impor untuk beragam produk industri di bulan Ramadan nanti, maka saya kira ada peluang neraca dagang surplusnya akan membalik menjadi defisit di awal triwulan kedua nanti," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (15/2).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai surplus dagang Indonesia kian menyusut mulai Oktober 2022. Saat itu, surplus dagang Indonesia senilai US$5,67 miliar. Penurunan juga terjadi pada November 2022 dengan nilai US$$4,64 miliar.
Susutnya nilai surplus dagang Indonesia kembali terjadi di Desember 2022 yang tercatat sebesar US$3,89 miliar. Itu berlanjut di Januari 2023 meski tipis dengan nilai surplus dagang US$3,87 miliar.
Yusuf mengatakan, hal itu tak luput dari normalisasi harga sejumlah komoditas unggulan Indonesia di level internasional. "Meski komoditas seperti CPO masih mengalami pertumbuhan, tapi sifat pertumbuhannya relatif marjinal atau tipis jika dibandingkan dengan bulan Desember 2022," terangnya.
Hal itu sekaligus menunjukkan betapa bergantungnya Indonesia pada komoditas bahan baku utama meski diversifikasi ekspor telah dilakukan. Bahkan fluktuasi harga komoditas unggulan nasional kerap kali terefleksi pada kinerja ekspor.
Karenanya, Yusuf sepakat bahwa pemerintah harus bekerja ekstra untuk mendorong peningkatan nilai tambah pada komoditas ekspor. Upaya hilirisasi juga sejatinya tak dilakukan terbatas pada komoditas tertentu. (OL-8)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali membanggakan neraca perdagangan nasional yang terus menunjukkan tren positif. Surplus selama 48 bulan menurutnya patut diapresiasi.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) ditutup menguat dipengaruhi oleh penurunan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) April 2024.
Surplus akan sehat jika faktor pendorongnya dari peningkatan ekspor. Sekarang, ekspor kita justru turun dan bisa surplus karena impor turun lebih tajam.
Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 48 bulan atau 4 tahun beruntun sejak Mei 2020.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik karena terus menerus di kisaran 5% dalam beberapa tahun terakhir.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (15/5) dibuka menguat menjelang rilis data neraca perdagangan domestik April 2024.
PT Selalu Cinta Indonesia (SCI) melakukan ekspor tiga kontainer produk alas kaki dengan merek Nike senilai US$405 ribu atau setara Rp6,50 miliar ke Uni Eropa (UE) dan AS di Salatiga, Jawa Tengah.
Korea Selatan terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman ke Indonesia. Salah satunya, produk pertanian seperti buah-buahan seperti strawberry dan peach.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat pada Jumat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor sebanyak 16.000 pasang sepatu produksi PT Yih Quan Foot Wear Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved