Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
EMPAT perusahaan pelat merah segera menerbitkan saham baru (rights issue) senilai Rp14 triliun untuk memperkuat modal perseroan. Pemerintah mempertahankan porsi kepemilikan mayoritas perseoran dengan menyaluran penyertaan modal negara Rp9,95 triliun untuk keempat perusahaan tersebut. Maka, sisanya saham baru senilai Rp5,3 triliun bakal ditawarkan menjadi porsi kepemilikan saham publik.
“Rights issuenya untuk empat BUMN, yaitu PP, Krakatau Steel, Wijaya Karya, sama Jasa Marga. Dilakukan berjadwal,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno usai rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Selasa (12/7).
Seperti diketahui, pemerintah menyetujui penyaluran penyertaan modal negara (PMN) untuk sejumlah perusahaan pelat merah. Dengan penyaluran PMN itu, otomatis terdapat perubahan porsi kepemilikan. “Empat perusahaan itu melakukan right isue, supaya persentase saham pemerintah tetap,” ujar Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Menurut Basuki, instruksi kepada empat perusahan tersebut melakukan right issue bertujuan untuk meningkatkan kapasitas permodalan mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. “Tapi tadi diminta juga supaya dilakukannya di-spread jangka waktunya. Supaya gak dilakukan dalam waktu yang bersamaan,” ujar dia.
Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius K. Ro mengungkapkan rights issue keempat perusahaan tersebut bakal dilakukan secara satu per satu di kuartal empat 2016. Tujuannya supaya perusahaan pelat merah tersebut tidak malah kewalahan saling berebut investor publik.
“Right issuenya kami kira mulai minggu ketiga Oktober sampai pertengahan Desember. Urutan Mana yang duluan saya ga bisa disclose dulu, karena itu bergantung pada kesiapan masing-masing dan harga sahamnya,” ujar Aloy.
Wijaya Karya bakal menambah kepemilikan saham baru sebesar Rp 6,1 triliun. Dengan porsi penerbitan saham baru Rp 2,1 triliun untuk investor swasta. “Karena yang Rp 4 triliun kan dari PMN,” ujar Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo.
Ia mengungkapkan penambahan kepemilikan saham baru bakal membantu meningkatkan pertumbuhan kinerja korporat sebesar 30 persen hingga akhir tahun. “Untuk pertengahan tahun ini saja pertumbuhan kontrak sudah bertambah 25 persen dari tahun lalu. Sampai Juni kami sudah dapet Rp 15 triliun kontrak proyek baru, banyak. Targetnya kami dapat Rp 50 triliun kontrak baru di 2016.”
PP bakal melakukan rights issue sebesar Rp 4,4 triliun. “Itu termasuk untuk saham publik yang porsinya 49 persen,” ujar Direktur Utama PP Tumiyana. Penerbitan saham baru tersebut hampir setara 25 persen dari saham yang diterbitkan korporat.
Rencananya, ujar dia, rights issue PP juga segera diikuti dengan penerbitan obligasi untuk membiayai sejumlah proyek. “Kita juga butuh debt totalnya sekitar Rp 11 triliun untuk pengerjaan 4 titik tol. Tapi itu semuan bakal dilakukan gradual setelah rights issue,” ujar dia.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengungkapkan korporat bakal melakukan rights issue Rp 1,7 triliun. Saham baru yang bakal dilepas ke publik sebesar Rp 500 miliar untuk mempertahankan porsi kepemilikan publik. “PMN untuk Jasamarga kan 1Rp ,25 triliun, maka saham baru yang publik Rp 500 miliar sekian,” kata dia.
Aksi korporasi tersebut, ujar dia, bakal dilakukan periode November 2016. “RUPSLB-nya kita kan baru 29 Agustus karena hari ini baru persetujuan. Kita harapkan settlement sekitar November lah,” ujar dia,
Ia mengungkapkan dana penerbitan saham baru tersebut bakal dipergunakan untuk menyokong pembangunan sejumlah tol baru. “November begitu right issue langsung digunakan untuk biayai 4 ruas tol.” (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved