Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEKTOR pasar modal mempersiapkan diri dengan menyediakan produk-produk untuk instrumen Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang telah diimbau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai wadah dana repatriasi hasil tax amnesty.
Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Muhammad Hanif menyampaikan, pihaknya memang tengah menyiapkan produk baru yang khusus disiapkan untuk menampung dana repatriasi, namun menurutnya masalah terpenting yang harus dipahami terlebih dahulu adalah kebutuhan nasabah mau meletakkan dananya di mana.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, karakteristik nasabah-nasabah bervariatif. Menurutnya, bisa saja repatriasi tapi hanya untuk cari diskon dari dendanya, yakni insentif 50% tersebut.
“Jadi, untuk yang seperti itu kami sediakan produk yang konservatif saja, tidak mesti yang sophisticated, misalnya reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap yang underlyingnya surat berharga negara,” ungkapnya kepada media saat dijumpai di sela halalbihalal di Kantor OJK, Jakarta, Selasa (12/7).
Namun, ia mengakui, karena belum ada aturan dan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang detil terkait instrumen KPD dan RDPT tersebut, membuat pihaknya belum bisa memberi penjelasan dan sosialisasi mendalam kepada nasabah. Sehingga, animo belum bisa terlihat jelas.
"Yang pasti, untuk RDPT kami lebih ke proyek energi baru terbarukan."
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto menambahkan, saat ini sosialisasi baru dilakukan di pihak internal perusahaan saja. “Tapi minggu depan akan mulai sosialisasi ke nasabah juga. Harapannya animo nasabah bisa besar, apalagi kalau sudah ada juklaknya.”
Berdasarkan data OJK, tercatat jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) pengelolaan investasi per 27 Mei 2016 sebesar Rp468,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,9% secara year to date (YTD) dari sebesar Rp422,6 triliun pada akhir Desember 2015.
Total AUM ini meningkat didorong oleh meningkatnya nilai aktiva bersih (NAB) secara keseluruhan dari dua produk investasi, yaitu reksa dana dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD).
NAB reksa dana naik 11,8% menjadi Rp303,6 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp271,9 triliun dan NAB produk KPD tumbuh menjadi Rp139,6 triliun dari posisi akhir tahun lalu, yakni sebesar Rp127 triliun. Tetapi, untuk NAB RDPT tercatat koreksi tipis 1,4% menjadi Rp19,48 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp19,77 triliun.
Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Prihatmo Hari Mulyanto turut menegaskan pihaknya siap jika ditugaskan. Iapun mengaku juga tengah menyiapkan produk baru untuk instrumen tax amnesty tersebut, namun dirinya enggan untuk menyebutkan.
“Nanti saja kalau sudah pasti juklak dari OJKnya,” tandas Hari. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved