Sektor Penjualan dan Pengirim Barang selama Ramadan ini Lebih Baik

Gabriela Jessica Restiana Sihite
11/7/2016 13:31
Sektor Penjualan dan Pengirim Barang selama Ramadan ini Lebih Baik
(Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono -- MI/Adam Dwi)

SEKTOR penjualan dan pengiriman selama Ramadan tahun ini menunjukan kenaikan dari tahun lalu. Beberapa di antaranya, penjualan ritel dan pengiriman barang.

PT Pos Indonesia (persero) menyatakan pengiriman selama Ramadan tahun ini naik signifikan hingga 30%-40% ketimbang tahun lalu. Pengiriman yang besar mayoritas berupa paket dan parcel.

"Kenaikan itu di luar kargo. Selama Ramadan tahun ini pengiriman sampai 50 kilogram (kg) per item lah," ucap Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono ditemui di komplek Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/7).

Gilarsi menilai hampir seluruh tujuan pengiriman Pos Indonesia mengalami kenaikan. Namun, masih Pulau Jawa yang mendominasi laju pengiriman paket dan parcel melalui BUMN pos tersebut.

Menurut dia, kenaikan pengiriman barang yang signifikan tersebut terjadi lantaran pihaknya tetap melakukan pengiriman selama libur Lebaran. Karena itu, tidak ada penumpukan yang terjadi di sentra-sentra pengiriman pusat.

"Kita belajar dari tahun kemarin. Pada saat menjelang tahun baru, kita itu ada delay penumpukan yang panjang. Jadi, kita baru tahu dan sekarang kita genjot betul," tukas Gilarsi.

Dia pun memprediksi pengiriman besar-besaran masih akan berlanjut hingga dua pekan mendatang. Pasalnya, banyak pula pihak pengirim yang baru menggunakan jasa Pos Indonesia setelah berlibur Lebaran.

"Dugaan saya sih sampai dua pekan mendatang masih banyak pengiriman. Setelah itu, baru normal lagi sekitar ratusan ribu paket," imbuh Gilarsi.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sarinah (persero) Ira Puspadewi juga mengatakan penjualan ritel selama Ramadan tahun ini naik dari tahun lalu. Kenaikannya mencapai 8%.

Ida menandaskan jenis barang yang paling diminati oleh masyarakat adalah pakaian muslim dan puncak penjualan terbesarnya terjadi pada sepekan sebelum Lebaran.

"Kalau dibandingkan dengan hari biasa, penjualannya bagus banget. Di daerah yang paling berasa sampai lima kali lipat, kalau di Jakarta naik dua kali lipat," ungkap Ida.

Dia menilai animo masyarakat daerah terhadap Lebaran lebih besar ketimbang masyarakat Jakarta. Karena itu, daerah yang paling pesat mengalami kenaikan penjualan ada di Malang, Semarang, dan daerah sekitarnya.

"Budaya baju baru buat orang daerah itu lebih kuat. Apalagi ada gaji keempatbelas, itu sangat membantu menggerakan bisnis retail di sana," imbuh Ida. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya