Dubai Kebanjiran Turis saat Lebaran

05/7/2016 10:34
Dubai Kebanjiran Turis saat Lebaran
(AP/Kamran Jebreili)

JIKA mayoritas orang Indonesia memilih pulang ke kampung halaman mereka saat Lebaran, kalangan jetset di negara-negara Arab malah memilih berwisata bersama keluarga di hari yang fitri di Dubai, Uni Emirat Arab.

Itulah sebabnya hotel-hotel bintang lima di negara bermaskot Burj Khalifa itu kebanjiran turis yang memenuhi kamar-kamar berfasilitas wahid di sana. Bahkan angka okupansi hotel-hotel tersebut tidak susut kendati perekonomian global kurang bersahabat dan inflasi terdongkrak sepanjang Ramadan.

Bedanya, tahun ini para pengunjung tentu lebih perhitungan dan memilih tawaran di detik-detik terakhir dengan asumsi akan mendapat diskon.
"Pasar tahun ini lebih sensitif terhadap harga dan pengunjung menunggu deal terakhir dan tawaran dengan nilai terbaik. Volume bisnis tidak menjadi substansi jika dibandingkan dengan tahun lalu, tentu dengan menimbang perlambatan ekonomi yang sedang terjadi," jelas General Manager Dusit Thani Abu Dhabi Desmon Hatton seperti dilansir The National, baru-baru ini.

Otoritas setempat memperkirakan angka kunjungan 2016 relatif sama dengan tahun sebelumnya, dengan mayoritas turis dari semenanjung Arab. Pertumbuhan yang stagnan itu dipengaruhi kemunculan destinasi menarik dengan menawarkan biaya lebih terjangkau, seperti Eropa bagian selatan dan timur.

Menariknya, rate kamar rata-rata per malam di sana turun 1,9% daripada periode yang sama 2015, yakni US$132,59 (sekitar Rp1,78 juta). Kendati sudah lebih murah, okupansi hotel juga merosot 1,4% dari angka tahun lalu, yakni 74,4%.

TRI Consulting, perusahaan konsultan leisure di Abu Dhabi, juga mengemukakan pendapat yang senada. "Kami meyakini harga kamar dan revenue akan sedikit lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu di minggu liburan Idul Fitri ini," ujar Asosiate Director TRI Consulting, Rashid Aboobacker.

Namun, gejala itu tidak tampak pada perkiraan manajemen Dusit Thani di Abu Dhabi yang justru lebih diminati turis lokal. Mereka memasang strategi menurunkan harga kamar hingga 4,5% sehingga tingkat okupansi hotel pun tumbuh tipis 0,7% menjadi 84,2% dari periode yang sama 2015.

Sementara itu, hotel-hotel di lokasi favorit di Dubai seperti Downtown, Jumeirah, dan Marina sudah fullly booked.

Membeludaknya turis tahun ini juga didorong libur sekolah yang bertepatan dengan libur Lebaran. Arab Saudi akan menjadi negara yang memberi libur terpanjang selama 110 hari.

"Namun, para turis diperkirakan hanya akan bepergian setelah Lebaran," ujar General Manager R Hotels yang mengelola Ramada Downtown Dubai dan Howthorn Suites by Wyndham di Jumeirah Beach Residence Samir Arora.

"Selain itu, para turis juga menghindari Turki dan Mesir lantaran banyaknya kerusuhan di sana."

Secara resmi, pemerintah setempat di Dubai memberikan libur Lebaran 3-10 Juli. (Fat/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya