Brexit tidak Pengaruhi IEU CEPA

MI
28/6/2016 09:46
Brexit tidak Pengaruhi IEU CEPA
(AFP/Justin Tallis)

KEMENTERIAN Perdagangan menegaskan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) tidak akan menghentikan perundingan kerja sama perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA). Perundingan itu bakal terus digulirkan meski tanpa peran Inggris.

"Sudah pasti Brexit (Britain Exit) tidak berpengaruh terhadap niat pemerintah Indonesia untuk membuat CEPA dengan Uni Eropa. Sama sekali tidak berpengaruh," tegas Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.

Namun, dia menilai ada kemungkinan proses perundingan IEU CEPA akan semakin lama. Pasalnya, saat ini negara-negara anggota Uni Eropa pasti tengah berkonsentrasi mengatasi dampak Brexit.

Lembong pun mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan kedutaan besar Uni Eropa untuk Indonesia terkait perundingan tersebut. "Saya sangat maklum lembaga eksekutif di Uni Eropa perlu konsentrasi dulu terhadap konse-kuensi Brexit. Mungkin (IEU CEPA) akan meng-alami keterlambatan sedikit," tukas Lembong.

Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Chris Kanter mengungkapkan pasca-Brexit, pemerintah Indonesia perlu lebih detail menimbang setiap untung-rugi masuk ke kemitraan dagang multilateral. Ia mengungkapkan perlakuan setiap negara akan cenderung semakin proteksionis setelah hengkangnya Inggris dari Uni Eropa.

"Brexit itu akan berdampak pada negosiasi yang masih dilakukan Indonesia, baik dengan EU maupun TPP. Setiap negara akan berubah attitude-nya untuk menjaga kepentingan dampak populisnya di dalam negeri," jelasnya (Media Indonesia, 27/6).

Meski demikian, Lembong meyakini situasi yang dinilai tidak menggembirakan itu tidak akan berdampak signifikan terhadap Asia dan Indonesia. Pihaknya bakal terus memantau dan mewaspadai dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Indonesia belum memikirkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris. Lembong menilai akan melihat skema kebijakan ekonomi dan perdagangan Inggris terlebih dahulu setelah mereka keluar dari Uni Eropa.

"Bisa jadi mereka tetap jadi bagian dari pasar tunggal UE atau keluar juga dari pasar tunggal. Bentuk persisnya Brexit belum kelihatan. Jadi, masih sulit menyimpulkan apakah Indonesia akan menjalin kerja sama bilateral dengan Inggris," ucap Lembong. (Jes/Ire/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya