Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BIO Farma kembali meraih penghargaan. Kali ini ialah Primaniyarta dalam ajang Trade Expo International (TEI) yang digelar dan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, (19/10) di
Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai City (ICE, BSD
City), Tangerang.
Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan menjadi teladan bagi eksportir lainnya.
Dalam pemberian penghargaan ini, Bio Farma adalah salah satu dari 12
perusahaan eksportir lainnya yang mendapatkan penghargaan ini dan
dinobatkan sebagai pemenang penghargaan Primaniyarta dalam kategori
Eksportir Produk Inovatif. Bio Farma menjadi satu-satunya BUMN yang
mendapatkan penghargaan Primaniyarta pada 2022.
Dalam acara tersebut, penghargaan Primaniyarta diserahkan langsung oleh
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, kepada Direktur Penelitian dan
Pengembangan Bisnis Bio Farma Yuliana Indriati.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo berharap terbentuknya kekuatan perdagangan global untuk pemulihan ekonomi yang lebih kuat.
"Kita harus tetap optimis meskipun lembaga-lembaga internasional
menyebutkan bahwa tahun ini sulit, tahun depan gelap," ujar Presiden, seperti dikutip dalam siaran pers PT Bio Farma, Senin (24/10).
Dengan mengusung tema Strengthening Global Trade for Stronger Recovery, Presiden berharap semakin banyak perusahaan Indonesia yang mampu bersaing secara global.
Senada dengan hal tersebut, Zulkifli Hasan pun menyatakan TEI menjadi titik balik kembalinya geliat ekonomi Indonesia pasca-pandemi covid-19.
Produksi Bio Farma
Bio Farma, yang fokus pada produksi vaksin dan produk kesehatan, telah berkarya di Indonesia selama 132 tahun. Saat ini produk Bio Farma diekspor ke lebih dari 153 negara, seperti vaksin campak, polio, tetanus, hepatitis B dan lain-lain.
Untuk vaksin polio, Bio Farma berhasil memenuhi 70% kebutuhan vaksin polio dunia. Untuk polio, Bio Farma berhasil mengembangkan vaksin polio
terbaru, dengan nama Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2), untuk
mengatasi wabah polio yang terjadi di benua Afrika.
Dengan beragam produk inovatif yang telah Bio Farma produksi dan ekspor ke berbagai negara, Bio Farma telah menjalankan filosofinya yakni Dedicated to Improving Quality of Life.
Bio Farma memainkan peran yang strategis, baik di dalam maupun di luar
negeri. Dalam hal ekspor, Bio Farma memiliki peran, guna ikut serta
dalam mewujudkan global health security dengan menyediakan vaksin yang
berkualitas dengan standar WHO dan meningkatkan peran Indonesia di
negara berkembang yang tergabung dalam Developing Countries Vaccine
Management Network (DCVMN) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) untuk menghasilkan vaksin yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Dengan terus berinovasinya Bio Farma di bidang kesehatan dan dengan
didapatkannya penghargaan Primaniyarta untuk kesekian kalinya,
diharapkan Bio Farma dapat berprestasi di bidang ekspor dan menjadi
teladan bagi eksportir lainnya, khususnya di bidang kesehatan. (N-2)
Bea Cukai meresmikan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Multi Rezeki Pratama (PT MRP) di Kawasan Industri Cikembar, Kabupaten Sukabumi
Kalangan pengamat ekonomi di Sumatra Utara (Sumut) meyakini para eksportir CPO di provinsinya menjadi salah satu pihak yang memperoleh keuntungan dari rupiah melemah.
MHU, sebagai salah satu perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Kalimantan Timur, akan memasok 1.5 juta metrik ton batubara kepada Shaanmei.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan update term deposit (TD) Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang berhasil dihimpun hingga 20 Februari 2024 mencapai US$1,95 miliar.
Itu diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap ekspor yang mulai lesu akibat normalisasi harga komoditas unggulan.
Menurut Gusti, untuk memacu produktivitas kopi sekaligus menjaga cita rasa kopi khas Indonesia, akses petani kopi perlu terus diperluas dan dipermudah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved