Pelindo 1 Raup Rp1 Triliun dari Obligasi

Anastasia Arvirianty
22/6/2016 14:08
Pelindo 1 Raup Rp1 Triliun dari Obligasi
(Istimewa)

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I dan meraup tambahan modal kerja sebesar Rp1 triliun dengan kupon sebesar 8,25%-10,25%.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana kepada media saat dijumpai di Gedung BEI, Rabu (22/6).

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, obligasi ditawarkan dalam empat seri, dengan tenor yang berbeda-beda. Seri A ditawarkan dengan jangka waktu jatuh tempo 3 tahun, Seri B ditawarkan dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun, Seri C ditawarkan dengan jangka waktu jatuh tempo 7 tahun, Seri D ditawarkan dengan jangka waktu jatuh tempo 10 tahun.

Adapun kupon yang ditawarkan masing-masing seri tersebut besarannya juga berbeda. Untuk kupon dengan tenor 3 tahun adalah sebesar 8,25%-9%, kemudian yang tenor 5 tahun sebesar 9%-9,5%, tenor 7 tahun sebesar 9,25%-10% dan tenor 10 tahun sebesar 9,5%-10,25%.

"Dana hasil obligasi ini akan kami gunakan untuk memenuhi belanja modal tahun ini yang dialokasikan Rp2,5 triliun. Jadi, Rp1,5 triliun dari kas internal, ditambah Rp 1 triliun dari obligasi," terang Bambang.

Selain itu, perusahaan juga menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi obligasi perusahaan, dan di masa penawaran, obligasi tersebut tercatat oversubscribe atau kelebihan permintaan sebanyak 7,5 kali.

Asisten Corporate Secretary Humas Pelindo 1 Fiona Sari Utami menambahkan, "Lebih detil, dana dari hasil penawaran umum obligasi pertama ini akan dipergunakan untuk pengembangan pelabuhan eksisting, seperti Pelabuhan Gunung Sitoli, Belawan, Tanjung Pinang, Dumai dan Pekanbaru, pengadaan peralatan di beberapa cabang pelabuhan, penataan Rumah Sakit Pelabuhan dan juga untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi perusahaan."

Lebih lanjut, dijelaskan, sekitar 54% akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur fasilitas pelabuhan di beberapa cabang Perseroan. Lalu 42% lainnya, akan digunakan untuk pengadaan peralatan di beberapa cabang perusahaan.

Selain itu, sekitar 0,3% akan digunakan untuk bina usaha perusahaan di Rumah Sakit Pelabuhan berupa pengadaan klinik dan penataan rumah sakit, dan 3,7% sisanya akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi perusahaan di kantor pusat.

Bambang mengatakan, rencananya pada kuartal II 2017 mendatang, perusahaan akan kembali melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan tahap II senilai Rp2 triliun. Hal ini dilakukan untuk mencukupi anggaran belanja modal (capex) perusahaan yang tahun depan dianggarkan sebesar Rp3,5 triliun. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya