Alat Deteksi Dini Tanah Longsor Minim

WJ/FH/BB//FR/AD/YK/AS/UL/HT/N-4
22/6/2016 10:57
Alat Deteksi Dini Tanah Longsor Minim
(ANTARA/Trisnadi)

LEBIH dari 100 desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, masuk kategori rawan tanah longsor. Namun, wilayah itu belum seluruhnya terjangkau alat early warning system (EWS).

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Muhyidin, kemarin. "Alat deteksi dini gerakan tanah dan longsor baru terpasang di Kecamatan Karanggayam dan Karangsambung," ujarnya.

Warga lain di daerah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, juga berada di zona paling rawan tanah longsor. Totalnya ada 28 titik yang tersebar di beberapa kecamatĀ­an, yaitu Nagrak, Cibadak, Cisolok, dan Kabandungan. Meski demikian, Kabupaten Sukabumi baru memiliki satu alat EWS yang di tempatkan di Kecamatan Cibadak.

"Idealnya, alat deteksi dini longsor ini terpasang di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi," cetus Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar.

Tingginya curah hujan yang mengguyur 16 kabupaten/kota di selatan Jawa Tengah, Sabtu (18/6), menyebabkan banjir dan bencana tanah longsor. Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia.

Pemprov Jateng mengaku telah menyiapkan sejumlah tempat untuk relokasi warga dan sudah disepakati bersama. "Yang menjadi prioritas menyelamatkan warga ditempatkan yang aman," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, kemarin.

Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Kali Jenes, Minggu (19/6) lalu, di Surakarta, Jateng, juga menerjang 10 sekolah. Mendikbud Anies Baswedan berjanji akan memperbaiki sekolah terdampak banjir sebelum 18 Juli mendatang.

Kemarin, Lippo Group menyerahkan 1.500 paket bantuan untuk korban banjir yang menerjang Kota Surakarta melalui PMI.

Sementara itu, ribuan warga di 25 desa rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diminta tetap waspada. Pasalnya, menurut ramalan BMKG, hujan lebat masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Turunnya permukaan air di Bojonegoro, Jawa Timur, membuat status kawasan hilir di Kabupaten Lamongan dan Tuban naik menjadi siaga banjir karena aliran air turun deras melewati Tuban, Lamongan, hingga Gresik.

Dari pantura, bencana banjir air laut pasang (rob) tetap menjadi ancaman warga menyusul belum adanya penanganan yang tepat. Pemkot Pekalongan mengucurkan anggaran Rp3,9 miliar untuk penanganan rob tersebut.

Rob juga membuat sedikitnya 700 hektare area tambak bandeng di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hancur. (WJ/FH/BB//FR/AD/YK/AS/UL/HT/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya