Tol Mangkrak Mesti Dikebut

Rudy Polycarpus
22/6/2016 10:33
Tol Mangkrak Mesti Dikebut
(ANTARA/Widodo S. Jusuf)

PEMBANGUNAN tol yang mangkrak dan lambat menjadi prioritas pemerintah untuk mempercepat penyelesaiannya. Dalam prosesnya, pemerintah memberikan kesempatan kepada swasta untuk menyelesaikan pembangunan tol. Akan tetapi, bila tidak cepat dikerjakan, pemerintah akan mengambil alih.

Presiden Joko Widodo menegaskan hal itu saat menin­­jau proyek pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Bogor, kemarin. Ia mencontohkan Tol Bocimi yang sudah direncanakan pembangunannya sejak 1997, tapi tak kunjung terealisasi.

"Tol Bocimi sepanjang 54 km sudah empat kali di-groundbreaking tapi berhenti, padahal sudah dimulai sejak 1997, tapi sampai sekarang 1 meter pun belum," cetus Presiden.

Ia mengatakan persoalan yang membuat proyek tol itu tertahan lama ialah akibat ulah investor nakal. Meski sudah tanda tangan kontrak, kata Jokowi, proyek itu tidak kunjung dikerjakan. "Ya sudah, kami ambil alih. Yang seperti itu tak satu dua kali," ujarnya.

Presiden menargetkan pembangunan proyek tol yang terdiri dari empat seksi tersebut rampung pada 2018 atau lebih cepat setahun daripada yang ditargetkan. "Tadi Waskita (Karya) menyatakan 2019 diselesaikan. Saya minta 2018 semuanya (diselesaikan)," tegas Jokowi.

Kemarin, ada tiga proyek tol lain selain Bocimi yang dikunjungi Presiden. Ketiganya ialah Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Depok-Antasari (Desari), dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

Proyek-proyek tersebut, menurut Presiden, penting untuk dikebut karena akan memperlancar interkoneksi di Jabodetabek. "Ini satu lagi yang bermasalah. Ini sudah sejak 2006, jadi kita ambil alih dari swasta dan sekarang di­kerjakan Waskita," kata Jokowi saat memantau Tol Cimanggis-Cibitung.

Presiden, dalam kesempatan itu, juga menekankan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan proyek, sebab tanpa kontrol dan pengawasan yang baik, proyek bisa mundur dari waktu yang dijadwalkan.

"Kalau pekerjaan itu dilihat, diawasi, dan dikontrol, saya kira yang kerja juga semangat. Kalau ada masalah, bisa disampaikan masalahnya apa. Kecil-kecil, tapi bisa menjadikan sebuah pekerjaan mundur," ujarnya.

Untuk proyek yang progres pembangunannya cepat, Jokowi pun tak ragu menyampaikan pujian. Itu ia tunjukkan setelah melihat kemajuan pembangunan Tol Becakayu yang dengan panjang 21 km. "Ini dimulai lagi dan saya kaget progres (kemajuannya) sangat cepat, dikerjakan siang malam dan jadinya seperti ini," kata Jokowi.

Selesai akhir 2017
Ia berharap pembangunan Tol Becakayu dapat selesai pada akhir 2017.

Terkait dengan pembangunan Tol Bocimi, Direktur Utama Trans Jabar Tol Muhamad Sadali menyebut kemajuan fisik pembangunan seksi 1 Tol Ciawi-Sukabumi pada paket 1 sudah sebesar 18,7%, paket 2 sebesar 12,24%, dan paket 3 sebesar 3 6,3%.

Ia menambahkan, target penyelesaian pembangunan seksi 1 tol tersebut ialah pada 2017. "Diharapkan, tol ini dapat mempersingkat waktu tempuh Sukabumi-Ciawi yang biasanya 3-4 jam menjadi hanya 1-1,5 jam," jelas Sadali.

Total biaya investasi seluruh pembangunan Tol Ciawi-Su­kabumi itu mencapai Rp7,77 triliun. Adapun Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 km diperkirakan akan memakan investasi senilai Rp4,524 triliun. (Dro/Ant/E-1)

rudy@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya