Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMERINTAH, melalui Kementerian Pertanian berjanji untuk segera menyelesaikan permasalahan fluktuasi harga yang selalu berulang setiap tahun di detik-detik menjelang hari raya.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono seusai memimpin upacara peringatan Hari Krida Pertanian ke-44 di Lapangan Upacara Kementan, Selasa (21/6).
Selain berupaya untuk mengakhiri fluktuasi harga, Hari juga mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menjamin ketersediaan pangan di Tanah Air. Menurutnya, kestabilan harga dan ketersediaan pangan adalah dua hal penting yang tidak bisa dipisahkan.
“Pada Hari Krida Pertanian kali ini, kami mngedepankan dua hal itu karena memang sesuai dengan kondisi yang tengah kita hadapi saat ini,” ujar Hari.
Ia mengatakan permasalahan yang terjadi saat ini tidak boleh menurunkan minat para petani yang merupakan tulang punggung negara.
“Dengan semangat krida ini, kami berharap para petani tetap termotivasi untuk selalu bertanam. Kami sebagai penyelenggara negara akan terus berupaya menjaga kestabilan harga agar masyarakat, baik produsen maupun konsumen tidak ada yang terbebani,” lanjutnya
Jika hal itu bisa diraih di masa mendatang, Hari optimis perekonomian Indonesia dapat meningkat.
Dalam peringatan Hari Krida Pancasila, pemerintah, seperti yang dilakukan setiap tahunnya, melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir.
“Kami akan teruskan program-program yang telah dicanangkan karena ini adalah program lima tahunan. Namun, setiap tahun kami lakukan evaluasi. Yang sesuai target akan kami terus galakkan, yang tidak berjalan dengan baik kami perbaiki,” paparnya.
Hari mengungkapkan, beberapa di antara program yang sesuai target adalah produksi padi dan jagung.
Hingga menjelang Lebaran tahun ini, stok beras Tanah Air mencapai 2,7 juta juta ton atau meningkat jauh dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1,8 juta ton.
Adapun program lainnya yang memiliki performa baik adalah produksi jagung. Pemerintah menyebutkan, pada tahun lalu, Indonesia membuka keran impor jagung sebesar 3,1 juta ton dan saat ini, jumlahnya menurun hingga 50%.
Untuk terus meningkatkan produksi, integrasi sawit jagung pun dilakukan. Dengan adanya program tersebut, lahan tidur yang dulu tidak dimanfaatkan kini bisa dibangun kembali.
“Walaupun tahun ini kita dilanda el nino, tapi itu tidak mempengaruhi produksi padi dan jagung, malah sesuai target,” tutur Hari.
Adapun program yang tidak sesuai target, sambung Hari adalah produksi kedelai. Tidak seperti beras dan jagung, Hari mengatakan buruknya pencapaian kedelai disebabkan cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.
“Kedelai seharusnya mulai tanam pada musim kemaraun, tapi kita lihat sendiri, sekarang hujan terus.”
Sebagaimana telah disampaikan, 21 Juni dirayakan sebagai Hari Krida Pertanian. Hari besar para petani itu pertama kali dirayakan pada 1972 silam. Tanggal 21 Juni dipilih berdasarkan pembagian musim yang disebut pranata mangsa, dimana pada tanggal tersebut merupakan permulaan musim dan masa yang baik untuk penanaman kembali.
Disamping itu, dari segi astronomi, pada 21 Juni, posisi matahari berada pada garis 23½° Lintang Utara, dimana pada saat itu terjadi pergantian iklim yang seirama dengan perubahan-perubahan kegiatan usaha pertanian.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved