Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Pemerintah menerbitkan obligasi global berdenominasi dolar Amerika Serikat senilai US$2,65 miliar. Penerbitan tersebut dilakukan melalui format SEC Shelf Registered dalam tiga seri pada Rabu (7/9).
Penerbitan SEC Registered kali ini merupakan pencapaian bagi pemerintah Indonesia sebagai salah satu global issuer di Asia yang secara aktif menerbitkan global bond, dan menjadi negara Asia pertama yang menerbitkan global bond di pasar AS dalam empat bulan terakhir.
"Di tengah kondisi pasar global yang masih volatile, pemerintah berhasil mendapatkan orderbook sebesar US$12 miliar atau 4,5 kali lipat dari total yang dimenangkan," ujar Direktur Surat Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan melalui keterangannya yang dikutip, Kamis (8/9).
Orderbook tersebut merupakan yang terbesar sejak masa pandemi covid-19. Pada penerbitan kali ini, pemerintah berhasil menekan harga (price tightening) di ketiga tranche penerbitan, terutama di tenor 30 tahun sebesar 5,55%, turun 45bps dari IPG 6,00% area. Sementara untuk tenor 10 tahun dan 5 tahun berhasil diturunkan sebesar 35bps dan 30bps.
Adapun ketiga seri obligasi global tersebut yakni RI0927 dengan tenor 5 tahun bernilai US$750 juta; RI0932 dengan tenor 10 tahun bernilai US$1,4 miliar; dan RI0952 dengan tenor 30 tahun bernilai US$500 juta.
Sementara tingkat kupon dari masing-masing seri yakni 4,150% dengan imbal hasil 4,400% untuk seri RI0927; lalu seri RI0932 memiliki tingkat kupon 4,650% dengan imbal hasil 4,800%; dan seri RI0952 memiliki tingkat kupon 5,450% dengan imbal hasil 5,550%.
Transaksi yang dilaksanakan dengan format SEC Registered yang ke-12 dalam mata uang USD itu disebut sebagai komitmen pemerintah meningkatkan likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.
Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond pemerintah melalui transaksi Tender Offer.
Dalam rangkaian transaksi tersebut, pemerintah juga tengah melaksanakan transaksi liability management (LM) di pasar global dengan melakukan penawaran untuk membeli kembali beberapa seri global bond yang dimiliki oleh investor dengan masa jatuh tempo antara tahun 2023 sampai dengan 2038.
Tujuan pelaksanaan transaksi liability management ini yaitu untuk memperpanjang maturity profile instrumen global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga. Hasil dari pelaksanaan transaksi LM akan disampaikan kemudian.
Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BofA Securities, Credit Suisse, Deutsche Bank, HSBC, dan JP Morgan, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved