Jangan hanya Fokus Pengadaan Teknologi

Jes/E-3
14/6/2016 06:35
Jangan hanya Fokus Pengadaan Teknologi
(ANTARA/ALOYSIUS JAROT NUGROHO)

KEMAJUAN teknologi kini telah merambah sektor pertanian.

Pemerintah mengalokasikan triliunan rupiah dari APBN untuk pengadaan teknologi kepada petani, seperti traktor, mesin pengadaan bibit, dan mesin-mesin lainnya.

Kebijakan itu tidak salah, tetapi Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengingatkan pemerintah jangan terlalu jorjoran membagi mesin tanpa memperhatikan keberlangsungan hidup para petani.

"Jangan hanya bagi-bagi mesin baru yang modern. Lalu bagaimana petaninya? Industri ini harus tetap menyerap tenaga kerja yang banyak," ucap Soetrisno di sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, KEIN bakal memanggil seluruh pemangku kebijakan di sektor pertanian, termasuk BUMN, untuk membuat peta jalan pangan dan pertanian 2045.

Peta jalan itu akan berguna sebagai pegangan seluruh pemangku dan pelaksana kebijakan.

"Jangan sampai tidak ada koordinasi antarkementerian. Sekarang tidak ada road map yang menyeluruh. Pangan ini kan menyasar ke masyarakat luas," ucap Soetrisno.

Namun, Direktur Serelia Kementerian Pertanian Nandang Sunandar menilai mesin dan teknologi yang sudah diberikan cuma-cuma kepada para petani sudah menaikkan produktivitas pertanian.

Dia menyebut produktivitas padi sudah naik dari 52,35 kuintal per hektare pada 2014 menjadi 53,39 kuintal per hektare pada 2015.

Produksi padi pun disebut naik dari 70,8 juta ton pada 2014 menjadi 75,3 juta ton pada tahun lalu.

Produktivitas juga meningkat pada komoditas jagung dan kedelai.

"Itu karena bantuan-bantuan yang diberikan kita lewat subsidi pupuk, mesin traktor, dan lainnya."

Dia pun memperkirakan pada 2045, kebutuhan padi masyarakat Indonesia mencapai 90 juta ton dengan produktivitas 5,2 ton per hektare.

Proyeksi tersebut mengacu pada tingkat konsumsi beras masyarakat 124 kilogram (kg) per tahun per orang.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya