Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Begini Taktik Merangkul Gen Z Melalui Iklan Digital

Mediaindonesia.com
12/7/2022 16:34
Begini Taktik Merangkul Gen Z Melalui Iklan Digital
Country head Xapads Indonesia Edo Fernando(Dok. Xapads Indoensia)

SAAT ini ada sekitar 2 miliar orang dalam rentang usia Gen Z secara global. Orang-orang ini, yang lahir antara 1997 dan 2012, rata rata berusia 10-25 tahun dan mewakili sekitar 30 psrsen dari total populasi global.

Di sisi lain, biaya pemasaran digital juga terus meningkat untuk menargetkan ke segmen ini. Pengiklan menghabiskan US$356 miliar untuk iklan digital tahun lalu. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat mencapai US$460 miliar pada 2024. 

Daya beli Gen Z yang rata-rata remaja. mempengaruhi orang tua mereka untuk membelanjakan lebih dari US$600 miliar per tahun secara global. 

Berdasarkan statistik, Gen Z menghabiskan rata-rata lebih dari 8 jam sehari untuk berselancar secara  online. 55 persen Gen Z menggunakan ponsel mereka selama 5 jam atau lebih dalam sehari. Lebih dari 32 persen transaksi online Gen Z terjadi di perangkat seluler. 

Lebih dari 33 persen Gen Z terbujuk untuk membeli sesuatu setelah melihatnya di media sosial. 43 persen Gen Z akan berpartisipasi dalam ulasan produk. Peringkat dan ulasan perusahaan yang baik membuat 62 persen Gen Z merasa percaya diri untuk membeli.

Country Head Xapads bagi Indonesia Edo Fernando mengatakan, Gen Z memiliki kebutuhan dan kualitas yang unik, sangat penting untuk membangun pesan merek dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan secara real time. B

"Beberapa karakteristik menarik konsumen Gen Z termasuk, Gen Z lebih menyukai pembelian online daripada membeli secara offline, sebagian belum cukup umur mempunyai kartu kredit biasanya menggunakan e-wallet dan layanan beli sekarang, bayar nanti, untuk berbelanja online," katanya dalam keterangan tertulis.

Edo membagikan beberapa pertimbangan penting untuk beriklan ke Gen Z. Contohnya, media sosial, cara generasi sebelumnya dalam mengkonsumsi konten adalah berupa foto, video, koran online, bahkan iklan radio. 

Sedangkan Gen Z lebih menyukai platform dengan video pendek, Maka dari itu, marketers harus memiliki kemampuan untuk membuat konten video yang dapat menarik perhatian mereka yang berhubungan.

"Produk identitas, Gen Z cenderung menyukai iklan yang realistis daripada idealis. mereka juga cenderung lebih tertarik pada produk atau merek yang bisa mengemas konten yang relatable dengan kehidupan," ujarnya.

Influencer marketing, audiens diperkenalkan dengan merek melalui influencer di media sosial, atau konten yang dibuat oleh penggunanya langsung, kemudian membagikan pengalaman otentik dan percakapan dua arah. Dan konten UGC (User generated content) dapat meningkatkan penjualan dan membangun loyalitas brand 

Baca juga : Bidik Generasi Z, Dermies Hadirkan Hello Glow Micellar Cleansing ...

Online Shopping, Menurut millennial, mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap purchase journey, sedangkan Gen Z lebih suka menikmati konten yang berhubungan dengan dirinya atau layanan yang dapat dipersonalisasikan. 

"Gen Z menyukai tawaran yang menarik seperti gratis ongkir, hadiah, dan kupon," imbuh Edo.

Edo menegaskan, untuk dapat mengambil pasar Gen Z, kuncinya adalah pahami apa yang membedakan audiens Gen Z dan Milenial dan terapkan strategi pemasaran dengan pesan yang tepat melalui kanal yang sesuai, 

Xapads Media merangkul kekuatan periklanan terprogram dan otomatisasi periklanan dapat membantu pemasar menjangkau audiens mereka kapan dan dimanapun mereka berada.

"Dengan pemikiran ini, kami percaya bahwa ada beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk berhasil beriklan yang efektif ke Gen Z," kata Edo, Selasa (12/7).

Gen Z generasi mobile-first dalam berbelanja, Perhatikan peningkatan media sosial seperti TikTok, Reels, dan bekerja dengan influencer di platform ini. Ciptakan kemitraan strategis dengan tidak hanya influencer tetapi merek atau individu lain yang mungkin sudah memiliki audiens.

Gen Z dikenal pragmatis, Tambahkan nilai tambah praktis seperti pengiriman gratis atau kode diskon yang dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih mudah tentang produk Anda.

"Loyalitas merek akan menjadi yang utama, Mereka lebih cenderung membeli dari merek yang memiliki nilai yang sama dengan mereka, sehingga identitas merek Anda perlu mencerminkan nilai-nilai ini yang penting bagi pelanggan Anda," jelas Edo.

Prioritaskan informasi daripada iklan sederhana. fokuslah pada taktik seperti pemasaran influencer untuk menghasilkan sebanyak mungkin buzz organik tentang merek, lakukan brainstorming produk dan kampanye yang berpeluang diambil oleh konsumen dan media lainnya. 

Pengiklan harus tetap gesit dengan pilihan hiburan yang terus meningkat ini karena kecenderungan generasi yang terus berpindah dari satu platform ke platform streaming lainnya, mereka dapat menemukan konten terbaru atau penawaran terbaik. 

“Hal ini akan menghasilkan lebih banyak peluang iklan CTV dan programatik bagi pemasar, bahkan peluang besar di dunia video game, Xapads Media dapat membantu merampingkan dan mengoptimalkan upaya periklanan untuk menjangkau audiens mereka melalui periklanan terprogram dan otomatisasi baik itu tampilan, streaming video, audio, game, CTV, OEM, atau di media terpercaya lainnya,” ujarnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya