Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
NILAI impor Indonesia tercatat sebesar US$18,61 miliar pada Mei 2022. Capaian itu mengalami penurunan 5,81% dari April 2022 yang mencapai US$19,76 miliar. Penurunan terjadi akibat penurunan impor minyak mentah.
"Impor migas turun karena ada penurunan nilai impor komoditas minyak mentah sebesar 43,21%," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6).
Nilai impor migas pada Mei 2022 tercatat sebesar US$3,35 miliar, turun 12,07% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$3,81 miliar. Demikian halnya dengan impor non migas yang turun 4,31% dari US$15,94 miliar ke US$15,26 miliar.
Setianto mengatakan, penurunan impor terjadi di seluruh komponen penggunaannya. Impor konsumsi tercatat turun 10,77% dari bulan sebelumnya (month to month/mtm), impor bahan baku/penolong turun 5,62% (mtm), dan impor barang modal tercatat turun 3,62% (mtm).
Buah-buahan dan sayuran menjadi komoditas yang menyebabkan impor barang konsumsi menurun. Sementara bahan bakar mineral, besi dan baja menjadi pendorong utama menurunnya impor bahan baku/penolong.
"Sedangkan barang modal yang impornya turun 3,62%, didorong oleh penurunan komdotas mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya," kata Setianto.
Berdasarkan asal negaranya, kegiatan impor Indonesia paling besar dilakukan dengan Australia, nilainya mencapai US$187,1 juta. Sedangkan penurunan impor terdalam terjadi dengan Argentina sebesar US$156,7 juta.
Adapun Tiongkok menjadi negara pangsa impor terbesar Indonesia dengan nilai US$5,07 miliar dan pangsanya mencapai 33,25%. Jepang dan Thailand mengekor dengan nilai impor US$1,26 miliar dan US$0,93 miliar, pangsa kedua negara yakni 8,27% dan 6,07% dari total impor Indonesia. (OL-8)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali membanggakan neraca perdagangan nasional yang terus menunjukkan tren positif. Surplus selama 48 bulan menurutnya patut diapresiasi.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) ditutup menguat dipengaruhi oleh penurunan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) April 2024.
Surplus akan sehat jika faktor pendorongnya dari peningkatan ekspor. Sekarang, ekspor kita justru turun dan bisa surplus karena impor turun lebih tajam.
Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 48 bulan atau 4 tahun beruntun sejak Mei 2020.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik karena terus menerus di kisaran 5% dalam beberapa tahun terakhir.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (15/5) dibuka menguat menjelang rilis data neraca perdagangan domestik April 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved