Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARGA emas kembali pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (15/6), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menjelang pertemuan Federal Reserve mengurangi daya tarik logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, merosot 18,3 dolar AS atau satu persen menjadi ditutup pada 1.813,50 dolar AS per ounce, menetap di level harga terendah dalam lebih dari empat minggu.
Emas berjangka anjlok 43,7 dolar AS atau 2,33 persen menjadi 1.831,80 dolar AS pada Senin (13/6), setelah melonjak 22,70 dolar AS atau 1,23 persen menjadi 1.875,50 dolar AS pada Jumat (10/6), dan tergelincir 3,7 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.852,80 dolar AS pada Kamis (9/6).
Pedagang juga menunggu keputusan pertemuan moneter dua hari Federal Reserve yang akan ditutup pada Rabu waktu setempat ketika tingkat inflasi tahunan 8,6 persen pada Mei mengecewakan mereka yang mengharapkan tanda-tanda bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa (14/6) semakin mengurangi daya tarik emas. Departemen Tenaga Kerja Amerika melaporkan bahwa harga produsen AS, ukuran inflasi sebelum mencapai konsumen, melonjak 0,8 persen pada Mei, mengikuti kenaikan 0,4 persen pada April dan 1,6 persen pada Maret.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 30,1 sen atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 20,954 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli jatuh 21,6 dolar AS atau 2,32 persen, menjadi ditutup pada 910,7 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Ikea Tutup Satu Gerai di Tiongkok Bulan Depan
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved