Impor Gula Mentah akan Dibuka

09/6/2016 11:17
Impor Gula Mentah akan Dibuka
(ANTARA/Rosa Panggabean)

MENTERI Perdagangan Thomas Lembong menyatakan impor gula mentah (raw sugar) tidak akan menyengsarakan para petani tebu. Seluruh hasil panen petani dipastikan akan dibeli pemerintah melalui BUMN.

"Petani tebu sudah kami jamin ada HPP (harga pokok penjualan). Petani tidak perlu khawatir dengan impor. Produksi berapa pun sudah dijamin dengan harga HPP akan diserap BUMN," ujarnya di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.

Menurut Lembong, HPP gula saat ini sebesar Rp9.100 per kg dengan tingkat rendemen 8,5%. Lembong yakin seluruh tebu hasil produksi para petani akan diserap karena bisa dijadikan stok.

Apalagi dalam empat bulan terakhir harga gula nasional dan global dinilai Lembong sedang melonjak naik. Beberapa negara, seperti Brasil, Australia, dan India, juga mengalami lonjakan harga gula. Karena itu, stok dari petani diyakini Lembong akan berguna untuk meredam harga gula di dalam negeri.

"Menurut saya, gula bisa distok karena enggak cepat busuk. Kalau ada kelebihan penyerapan bisa distok. Apalagi dengan keadaan harga gula lagi tinggi begini, mungkin bisa dilempar ke pasar untuk meredam harga," tuturnya.

Pemerintah sudah berniat mengimpor 381 ribu ton gula mentah untuk mengompensasi rendemen PT PN yang menggiling gula mentah. PT PN merasa kapasitas produksi mereka tidak terpakai penuh, sehingga meminta jatah impor gula mentah. Namun hingga kini, Mendag belum mengeluarkan izin impor 381 ribu ton gula tersebut.

Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI-P Rieke Diah Pitaloka menilai pemerintah sebaiknya menunda impor gula mentah. Pasalnya, bulan ini hingga Juli sudah masuk masa giling tebu. Dia khawatir impor gula mentah akan memukul para petani tebu karena tidak akan dibeli BUMN.

"Jangan terburu-buru impor. Kalau masuk Juni-Juli, itu bertepatan dengan masa giling tebu dan akan memukul para petani. Saya menolak impor ini karena road map-nya belum jelas," ujar Rieke. (Jes/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya