Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MENTERI Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan Presiden Joko Widodo meminta para menteri yang terkait dengan pangan agar menjaga kestabilan harga selama Ramadan hingga pasca-Idul Fitri.
"Pak Presiden meminta kita bersama-sama menjaga harga pangan, khususnya beras, cabai, bawang, dan minyak goreng," ujar Amran, kemarin.
Terkait dengan upaya menekan harga daging yang kini masih melambung di beberapa daerah, Amran mengungkapkan pemerintah mengeluarkan strategi lain, yakni dengan melibatkan pihak swasta dalam melakukan impor daging sapi.
"Ini dilakukan supaya harga cepat turun. Yang jelas, yang diimpor itu semua jenis yang dominan yang harganya lebih murah," jelas Amran.
Langkah tersebut, lanjut Amran, juga sebagai upaya membuka peluang bagi perusahaan swasta dan BUMN untuk berkompetisi dengan positif.
"Semuanya kita akan awasi terus," sambungnya.
Mengenai keputusan impor yang melibatkan pihak swasta, Amran mengatakan hal itu tidak melalui rekomendasi Kementerian Pertanian karena sifatnya yang sangat mendesak.
"Ini kan diskresi. Kondisi khusus. Bisa ditetapkan melalui rakor (rapat koordinasi)," jelasnya.
Di lain sisi, Kementerian Perdagangan mengakui tingginya harga daging sapi menjelang Ramadan hingga saat ini disebabkan pelaksanaan stabilisasi harga yang tidak optimal.
Padahal, perencanaan tentang hal itu sudah dimulai sejak November tahun lalu.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan pihaknya sebenarnya sudah mengantisipasi lonjakan harga daging sapi saat hari-hari raya dengan melakukan perencanaan impor.
Perencanan itu dibuat berdasarkan data produksi sapi di dalam negeri dan tingkat konsumsi masyarakat.
"Khusus sapi, kita sudah siapkan perencanaan sejak November 2015, tapi memang ada perbedaan antara perencanaan dan implementasi. Saya akui pelaksanaan di sapi nggak optimal," ungkap Lembong di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, kebutuhan daging sapi masyarakat Indonesia biasanya 70 ribu ton per bulan.
Namun, selama Ramadan, kebutuhan itu naik menjadi 150 ribu ton.
"Makanya, kami perkirakan kekurangan daging kita sekitar 20 ribu-50 ribu ton," kata Lembong.
Kekurangan pasokan yang membuat harga melambung itu pun disiasati dengan impor.
Mendag mengaku sudah membuka keran impor daging beku bagi 10 importir swasta guna membantu menurunkan harga daging sapi menjadi Rp80 ribu per kilogram.
Pihak swasta ditugaskan mengimpor 23.200 ton daging sapi beku.
Operasi pasar
Sebagai upaya menekan harga daging, operasi pasar terus dijalankan di berbagai wilayah.
Bulog Divisi Regional Kalsel, misalnya, dilaporkan bakal menggelontorkan 95 ton daging impor murah dalam upaya menekan harga daging di pasaran yang mencapai Rp125 ribu per kilogram.
"Hari ini (kemarin) Bulog Kalsel mulai melakukan operasi pasar daging di sejumlah titik dengan harga Rp80 ribu per kilogram," tutur Kepala Bulog Divre IV Kalsel, Alwi Umri, kemarin.
Senada, Kepala Divisi Regional Bulog Bali Eko Hary Kuncahyo menjelaskan kenaikan harga daging sapi di Bali akan dilawan dengan daging impor.
Saat ini Bali mendapatkan jatah 20 ton daging sapi beku yang diimpor dari Australia melalui Jakarta.
Untuk tujuan yang sama, Perum Bulog Divre Sumatra Selatan dan Bangka Belitung pun melakukan operasi pasar daging segar beku yang didatangkan dari Jakarta.
Di sejumlah daerah, harga da-ging sapi dilaporkan mulai turun mendekati kisaran RpRp80 ribu per kilogram seperti yang diperintahkan Presiden Jokowi. (Jes/DY/OL/DW/PO/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved