Dari Kecil hingga Tua, Laki-Laki di Inggris Lebih Makmur

MI
08/6/2016 07:58
Dari Kecil hingga Tua, Laki-Laki di Inggris Lebih Makmur
(MI/Seno)

TERDENGAR tidak adil memang jika jumlah uang saku ditentukan berdasarkan jenis kelamin yang tak bisa dipilih. Namun, hal itu benar-benar terjadi di Inggris. Survei Halifax, seperti dilansir The Guardian pada Jumat (3/6), menemukan anak laki-laki Inggris memiliki uang saku 12% lebih besar ketimbang anak-anak perempuan.

Menurut Survei uang saku Halifax, setiap minggunya anak laki-laki mendapat uang saku rata-rata 6,93 pound sterling (sekitar Rp134 ribu) jika dibandingkan dengan tahun lalu 6,55 pound sterling (Rp126,6 ribu), dan anak-anak perempuan mendapatkan 6,16 pound sterling (Rp119,1 ribu). Peningkatan itu cukup signifikan mengingat pada 2015 perbedaan jumlahnya hanya 2%.

Kendati demikian, 44% anak laki-laki masih berpikir uang saku mereka mesti ditingkatkan ketimbang 39% anak perempuan. Survei mengatakan pula uang saku tertinggi untuk anak-anak memang terjadi di London dengan rata-rata 8,21 pound sterling (Rp158,7 ribu) seminggu, berbeda dengan anak-anak di East Anglia yang hanya 4,96 pound sterling (Rp95,9 ribu) seminggu.

Survei memang memperlihatkan peningkatan tertinggi uang saku sampai 35%, tertinggi dalam sembilan tahun terakhir dengan rata-rata mencapai 6,55 pound sterling (Rp126,6 ribu) seminggu. Pemberian uang saku biasanya dimulai sejak anak berusia enam hingga tujuh tahun.

Jumlah rata-rata didasarkan pada survei terhadap anak-anak berusia antara delapan dan 15 tahun. Rata-rata anak usia delapan tahun menerima 5,06 pound sterling (Rp97,85 ribu), dan usia 15 tahun mendapat 7,85 pound sterling (Rp151,1 ribu) per minggu.

Kepala Halifax Tabungan, Giles Martin, mengatakan itu mengindikasikan jumlah uang saku tertinggi dalam sembilan tahun itu masih akan naik lagi. "Mungkin beberapa tahun lagi (uang saku) kita mencapai 8,37 pound sterling (Rp161,85 ribu) yang memusingkan seperti pada 2005," sahutnya.

Kesenjangan itu sendiri terus berlangsung sampai dunia kerja. Di Inggris, pekerja perempuan memiliki kesenjangan gaji rata-rata tahunan 24% lebih rendah atau sebesar 5.732 pound sterling (Rp11,08 juta) dari laki-laki.

Kesenjangan itu sudah terjadi lebih dari empat dekade setelah Equal Pay Act muncul pada 1970. Analisis perusahaan rekrutmen Robert Half menerjemahkan, selama 52 tahun berkarier, pekerja perempuan memiliki kekurangan pendapatan seumur hidup sampai 298.064 pound sterling (Rp5,77 miliar).

The Fawcett Society, organisasi hak asasi perempuan, menyebutkan itu bukti terbaru kondisi keuangan pekerja perempuan setelah memiliki anak. "Kesenjangan upah gender menjadi hukuman seumur hidup. Kesenjangan melebar untuk wanita yang lebih tua di masa pensiun," kata Kepala Eksekutif Fawcett Society, Sam Smethers. (Ire/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya