Padi Super dan Jagung Tongkol Dua Diluncurkan di Hari Pangan

Fathia Nurul Haq
07/6/2016 12:14
Padi Super dan Jagung Tongkol Dua Diluncurkan di Hari Pangan
(Antara/Fikri Yusuf)

BADAN Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) akan meluncurkan beberapa produk hasil teknologi pertanian yang dipercaya akan meningkatkan produktivitas lahan.

Produk tersebut antara lain padi jajar legowo (jarwo) super yang memiliki tingkat produktivitas hingga 14 ton gabah kering panen (GKP) dan tanaman jagung tongkol dua yang sama besarnya. Keduanya akan jadi primadona dalam acara Hari Pangan Sedunia (HPS) yang dirayakan pada 28-30 Oktober mendatang.

"Konsentrasi kita adalah intensifikasi padi sawah. Pada saat 'H' maka balitbang akan melaunching teknologi padi jajar legowo super, kalau padi biasa produktivitasnya 5, 5 ton perhektar, ini mencapai 12 ton gkg atau 14 ton gkp," kata kepala Balitbangtan Muhammad Syakir dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (7/6).

Jarwo super diharapkan mampu memenuhi kebutuhan padi nasional dimana saat ini masyarakat masih mengandalkan nasi sebagai makanan pokoknya. Nantinya, Syakir mengatakan upaya swasembada pangan akan digiatkan pada diversifikasi sumber karbohidrat lain, salah satunya jagung. Karenanya varietas lain yang akan diluncurkan ialah jagung hibrida bertongkol dua yang ditemukan oleh inovator asal Sulawesi Selatan. "Kalau jagung tongkol dua yang swasta punya itu satunya bertongkol kecil. Ini sama besarnya, ya 98% lah dari tongkol satunya," jelas Syakir.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran inovasi Balitbangtan lainnya.

Penyelenggaraan HPS ke 36 tahun ini rencanannya akan dilaksanakan di Boyolali, Jawa Tengah, setelah tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Balitbangtan tahun ini ditunjuk sebagai ketua panitia penyelenggara acara yang rencananya juga turut menghadirkan Presiden Joko Widodo.

HPS dilaksanakan oleh para anggota Food and Agriculture Organisation (FAO) tiap tanggal 16 Oktober sebagai upaya meningkatkan kemampuan memenuhi kebutuhan pangan. Selain produksi pangan, gelaran ini juga menyoroti perubahan iklim yang memengaruhi produktuvitas tanaman pangan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya