Konsumsi Uang Tunai Naik 14,5%

MI
07/6/2016 09:15
Konsumsi Uang Tunai Naik 14,5%
(Antara)

JUMLAH kebutuhan uang tunai masyarakat selama periode Ramadan sampai Idul Fitri tahun ini diprediksi naik 14,5%. Untuk mengantisipasi kebutuhan itu, Bank Indonesia menyiapkan likuiditas Rp160,4 triliun. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi, saat jumpat pers di Jakarta, kemarin. "Adanya kenaikan dalam proyeksi disebabkan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif," ujarnya.

Faktor-faktor pendukung lain, imbuh Suhaedi, antara lain pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 bagi PNS/TNI/Polri, jumlah hari libur yang lebih banyak daripada tahun lalu, serta penambahan titik dan frekuensi penukaran baik oleh BI maupun perbankan.

Menurut dia, proyeksi outflow itu diperkirakan akan didominasi uang pecahan Rp20 ribu ke atas, yang mencapai sekiar 92% dari total outflow. Sisanya akan berupa pecahan kecil Rp10 ribu ke bawah.

Outflow tertinggi diperkirakan terjadi di Pulau Jawa, kemudian Jabodetabek. Sampai 31 Mei 2016, BI mencatat jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat mencapai Rp534,7 triliun atau naik 10,3% secara year on year.

Dari sisi nontunai, Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Bramudija Hadinoto, menambahkan, Bank Sentral telah menyiapkan infrastruktur dan layanan sistem pembayaran agar mampu merespons peningkatan transaksi pembayaran nontunai, baik melalui sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Sesuai dengan Surat Edaran BI No 17/35/DPSP, mulai 1 Juli besok, batas minimal transfer dana untuk Sistem BI-RTGS diturunkan dari semula Rp500 juta ke atas menjadi Rp100 juta ke atas per instruksi. "Peningkatan transaksi RTGS pada periode Ramadan diperkirakan mencapai 10% atau Rp38 triliun ketimbang periode sebelum Ramadan, sementara peningkatan SKNBI berkisar 7% atau Rp730 miliar."

Untuk DKI Jakarta, BI membuka layanan penukaran uang di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, mulai kemarin. Pada 10 Juni nanti, 20 bank akan membantu BI untuk melayani penukaran uang di Monas.

Dari sisi perbankan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan, pihaknya menyediakan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran tahun ini sebesar Rp25 triliun. Sebanyak Rp10 triliun di antaranya akan dialokasikan untuk wilayah Jabodetabek. "Uang tunai itu naik sekitar 9%-10% daripada tahun lalu," tandasnya. (Arv/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya