Harga Sembako Mulai Turun

Putri Anisa Yuliani
07/6/2016 07:35
Harga Sembako Mulai Turun
(ANTARA/Teresia May)

SETELAH pemerintah melakukan operasi pasar secara terus-menerus, harga sejumlah komoditas pangan di beberapa wilayah dilaporkan mulai turun, kemarin.

Komoditas pangan yang dilaporkan mulai turun harga termasuk daging sapi yang beberapa pekan terakhir harganya terus bergerak naik menjelang datangnya Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Di Provinsi Bengkulu, misalnya, harga daging sapi yang tersebar di pasar tradisional di sepuluh kabupaten/kota dikatakan mulai turun sekitar Rp10 ribu per kilogram sehingga harganya menjadi Rp110 ribu dari sebelumnya Rp120 ribu per kilogram.

"Pasokan sapi sudah normal terutama dari peternak lokal di Provinsi Bengkulu sehingga pedagang membeli daging yang berasal dari rumah potong hewan dengan harga Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram," kata Samsi, 47, pedagang daging sapi di Pasar Pagar Dewa, Kota Bengkulu, kemarin.

Dengan harga beli itu, Samsi pun dapat mulai menjual daging sapi dengan harga Rp110 ribu per kilogram.

Gejala penurunan harga daging sapi juga berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan.

Di kota itu, harga daging sapi juga dilaporkan sudah turun di kisaran Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram, setelah sebelumnya sempat mencapai Rp115 ribu per kilogram.

Harga kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah pun dilaporkan mulai normal, yakni Rp37 ribu per kilogram dari sebelumnya yang sempat melojak di kisaran Rp50 ribu per kilogram.

Harga cabai merah pun dikatakan sudah normal di kisaran Rp25 ribu per kilogram dan bawang putih Rp33 ribu per kilogram.

Penurunan harga paling mencolok dilaporkan berlangsung di DKI Jakarta, khususnya di wilayah yang menjadi target operasi pasar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Di wilayah operasi pasar yang ditujukan bagi pekerja harian lepas (PHL), petugas prasarana warga rumah susun, dan warga dengan anak pemegang kartu Jakarta pintar (KJP), harga daging sapi dilaporkan turun mencapai Rp39 ribu per kilogram.

"Ada 102 ton daging sapi yang kita jual dengan harga Rp39 ribu," kata Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma saat dihubungi, kemarin.

Menurut Marina, agar tepat sasaran, penjualan daging sapi beku itu hanya dilakukan di rumah susun.

Pembelian pun dilakukan hanya dengan menggunakan transaksi nontunai melalui kartu Jakcard, kartu ATM Bank DKI, dan KJP.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun membenarkan operasi pasar dengan sistem transaksi nontunai itu.

Ia mengatakan operasi pasar dari daging sapi impor tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi bagi warga yang tidak mampu dengan subsidi melalui APBD.

"Pemegang KJP saja ada 560 ribuan, hampir 600 ribu. Kalau 600 ribu, sebulan beli sekilo berarti kan 600 ton, harusnya kita penuhi saja. Kalau kita penuhi di situ, yang lain mikir impor sendiri, kita jual sendiri, kita subsidi sendiri. Kita mungkin bisa jual Rp35 ribu sampai Rp39 ribu sekilo," ujarnya.

Di lain sisi, melonjaknya harga pangan pun membuat Mendagri Tjahjo Kumolo mengeluarkan surat edaran kepada para kepala daerah pada 2 Juni lalu.

Dalam surat edaran itu, Mendagri menyeru kepada kepala daerah agar mereka memantau kestabilan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok selama Ramadan. (MY/LN/Ssr/Pol/Nyu/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya