Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MESKI telah menguasai 60 persen pasar pelumas di Tanah Air, namun PT Pertamina Lubricants tetap menggencarkan sejumlah strategi untuk mendongkrak penjualan. Kali ini anak usaha BUMN energi, Pertamina, membidik sektor ritel atau distributor yang juga menjadi tonggak pemasaran.
Upaya mendorong kinerja distributor ini dilakukan dengan menggandeng dua bank nasional, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sinergitas antar BUMN itu diwujudkan melalui perjanjian kerja sama “Fasilitas Pembiayaan Perbankan untuk Distributor PT Pertamina Lubricants. Substansi dari kesepakatan sendiri bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan bagi distributor pelumas Pertamina, sekaligus memudahkan transaksi jual beli. Skema pembiayaannya berupa Distributor Financing (DF) dan Flow Transaksi Distributor Financing. Upaya ini turut ditujukan mengkatrol pengelolaan likuiditas perseroan guna meningkatkan target penjualan.
“Ini bagian dari strategi Pertamina Lubricants mengembangkan bisnis. Di era sekarang, dukungan finansial amat penting, khususnya dari perbankan. Makanya kita jembatani kepentingan distributor agar cashflow-nya lancar. Kita jamin walaupun agunan kecil, tapi potensi kredit macet (NPL) relatif rendah,” tutur Direktur Utama Pertamina Lubricants Gigih Wahyu Hari Irianto kepada pewarta, Senin (6/6).
Tahun 2016 ini, Pertamina Lubricants menargetkan penjualan pelumas melalui ritel atau distributor sekitar 160 ribu kilo liter (KL). Melalui layanan pembiayaan tersebut, harapannya penjualan di sektor ritel dapat terdongkrak 5-7 persen. Sedangkan total target penjualan, termasuk menyasar ke ranah industri, mencapai 560 ribu KL. Lebih lanjut Gigih menjelaskan implementasi solusi DF memudahkan distributor pelumas untuk mengalihkan tagihan ke kedua bank. Cukup dengan menggunakan Trust Receipt (TR) atau jaminan pembayaran dengan Bank Garansi atas pembelian produk Pertamina Lubricants. Pihaknya berharap sistem layanan pembiayaan ini dapat menggairahkan kinerja distributor.
“Kami mengharapkan kerjasama ini terus dapat berjalan dengan baik dan terevaluasi dengan benar, agar kualitas layanan bisa menguntungkan kedua belah pihak dan tentunya kepada konsumen,” imbuhnya.
Jumlah distributor resmi yang menyalurkan produk pelumas Pertamina kurang lebih mencapai 156 distributor. Perihal besaran plafon kredit yang diberikan, kedua bank BUMN itu menetapkan nilai yang berbeda. Plafon dari Bank Mandiri untuk setiap distributor maksimal Rp 84 miliar. Sebagai pilot project, terdapat 50 distributor yang mendapatkan kucuran pinjaman.
“Sampai Lebaran, 50 distributor dulu yang disasar sebagai pilot project. Intinya kita gak set limit, karena assesment per distributor. Yang jelas kita kasih langsung ke distributor agar mereka punya tambahan untuk modal kerja," jelas SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar.
Alexandra mengatakan pihaknya tidak hanya menaruh alokasi pembiayaan khusus terhadap sektor hulu dan hilir migas. Meskipun harga minyak mentah dunia kian membaik dengan hampir menyentuh kisaran US$ 50 per barel, namun pertumbuhan kreditnya harus dijaga secara selektif. Sementara itu, Bank BRI memasang plafon pembiayaan kredit bagi sektor UMKM, dalam hal ini termasuk distributor, maksimal sebesar Rp 50 miliar.
“Satu distributor bisa sampai Rp 50 miliar. Harapannya tahun ini kita bisa ambil semuanya ya, 156 distributor itu,” tutur SEVP UKM & Consumer Banking BRI Supari.
Per kuartal I 2016, penyaluran kredit mikro Bank BRI tumbuh di atas 20 persen. Khusus ritel sendiri pertumbuhannya mencapai 18 persen. Selain Pertamina, Bank BRI juga menggandeng PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) untuk menerapkan layanan pembiayaan serupa bagi sektor ritel.”Konsep kerjasamanya bisa berbagai macam, join layanan, join promosi, hingga sistem IT. Kami dari perbankan fasilitasi kemudahan layanan pembayaran untuk distributor sampai dengan toko atau ritel,” tukas dia. Dia menambahkan layanan ini berdampak luas, mengingat setiap distributor utama pelumas memegang 1000-1500 ritel.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved