Harga Daging Tetap Tinggi

Eriez Rizal
03/6/2016 07:05
Harga Daging Tetap Tinggi
()

TIGA hari menjelang puasa, harga daging di sejumlah daerah belum juga menunjukkan tanda-tanda turun.

Para pedagang mengaku pasokan daging dari distributor berkurang. Sementara itu, pasokan daging impor sebagaimana yang dijanjikan pemerintah tidak kunjung sampai di pasar-pasar.

Di Pasar Kosambi dan Pasar Sayati, Bandung, harga daging merangkak ke level Rp135 ribu per kg atau naik Rp25 ribu-Rp30 ribu ketimbang dua hari lalu.

Menurut Maryam, pedagang di Pasar Kosambi, lonjakan harga daging dipicu meningkatnya permintaan, sedangkan pasokan dari distributor tidak juga bertambah. “Kini pedagang hanya menjual 100 kg daging setiap hari. Padahal, permintaan konsumen lebih besar daripada itu. Jika pasokan dan permintaan tidak seimbang, harga terus naik. Sudah saatnya pemerintah menggelar operasi pasar.”

Di Pasar Johar, Semarang, harga daging masih stabil sekitar Rp115 ribu-Rp120 ribu per kg. Menurut Kepala Dinas Peternakan Semarang Rusdiana, harga daging di rumah potong hewan sebelumnya Rp90 ribu, kini sudah Rp105 ribu per kg. “Jumlah sapi yang dipotong menurun dari 35 menjadi 20 hingga 27 ekor setiap hari. Daging dari luar Semarang pun harganya mencapai Rp100 ribu. Sebaiknya operasi pasar dipercepat.”

Untuk mengantisipasi kenaikan harga karena pasokan yang menurun, Kepala Dinas Peternakan Badung, Bali, I Made Badra mengajak 42 kelompok peternakan sapi untuk mengatur suplai daging ke pasar tradisional. “Kami imbau peternak menambah stok hingga mencapai 3 ribu ekor sesuai kebutuhan puasa agar harga bisa turun dari Rp110 ribu per kg.”

Peternak rugi
Ketua Asosiasi Peternak Sapi Boyolali, Suparno, mengaku sulit memenuhi harapan Presiden yang menginginkan harga daging selama puasa dan Lebaran di kisaran Rp80 ribu. “Daging impor mungkin bisa dipatok Rp80 ribu. Namun, harga daging lokal yang kini rata-rata Rp110 ribu-Rp120 ribu sulit diturunkan karena peternak akan mengalami kerugian.”

Di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, harga daging juga berada pada level Rp120 ribu per kg. Suleman, pedagang, mengatakan membeli daging dari Boyolali dengan harga Rp110 ribu. “Sudah pasti kami menaikkan harga saat masuk ke Beringharjo.”

Yusrizal, pedagang di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, tidak khawatir dengan rencana masuknya 10 ton daging beku ke pasar tradisional. “Pemilik warung dan pedagang bakso menyukai daging beku karena lebih murah. Namun, konsumen tetap memilih daging segar.”

Sementara itu, di Pasar Porong, Sidoarjo, para pedagang mengeluhkan langkanya daging selama sepekan belakangan. Irah, seorang pedagang, kesulitan menambah stok kendati permintaan tinggi. “Pasokan sejak beberapa hari terakhir tidak lancar sehingga harga melonjak jadi Rp110 ribu per kg. Daging habis sejak pagi bukan karena laris, melainkan distributor yang sudah mengurangi stok.” (HT/RS/WJ/AU/RF/HS/PO/SS/FL/BK/TB/YK/X-4)

eriez@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya