Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, pemulihan ekonomi dunia diperkirakan akan terjadi secara tidak merata. Hal itu karena situasi dan kondisi dunia yang cukup dinamis pada masa transisi dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.
Hal itu disampaikan Gubernur BI dalam kuliah umum bertema Mendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas di Tengah Normalisasi Kebijakan Negara Maju dan Ketegangan Geopolitik, Senin (21/3).
Salah satu hal yang menyebabkan tidak meratanya pemulihan ekonomi dunia ialah dominannya Amerika Serikat dan Tiongkok dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi global. Perry mengatakan, dua negara itu telah berperan signifikan pada kinerja perekonomian dunia di 2021.
"Ekonomi global tahun 2021 tumbuh relatif tinggi 5,7%. Masalahnya, ekonomi itu bertumbuh pada dua negara besar yaitu AS dan Tiongkok yang tentu saja menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ekonomi global berlanjut di 2022 ini," jelas Perry.
Dominasi Negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu pada perekonomian dunia juga tecermin pada kemampuan untuk pulih dari covid-19. Kedua negara itu memiliki kemampuan vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter yang lebih mumpuni ketimbang negara lain, utamanya negara berkembang.
Alhasil, pemulihan ekonomi dari pandemi menjadi tak merata. Sebab, banyak negara miskin dan berkembang yang terkendala akses vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter, serta beban utang di masa transisi dari dampak pandemi.
Karena itu, kata Perry, Indonesia mengusung tema untuk pulih bersama dalam Presidensi G20 2022. "Bagaimana keketuaan Indonesia Presidensi G20, mengajak global khususnya negara G20 untuk recover together, recover stronger. Tema itu dilakukan melalui jalur sherpa dan keuangan," jelasnya. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved