Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DARI 45 peserta yang ikut berkompetisi di Juragan Jaman Now, tersaring 36 pelaku usaha kuliner yang akan memperebutkan hadiah total ratusan juta rupiah.
Calon Juragan produk tempe Kahla asal Sukabumi, Vivi dan Hendry mengtakan,produksinya berupa tempe crispi dengan 5 varian rasa andalan, yakni varian original crispy, rasa sambal toel, stik bumbu rujak, baby hot, dan bonte.
"Keunggulan produk kami, karena banyak inovasi yang tidak dimiliki kompetitor yang lainnya, karena ini kami ciptakan sendiri, setiap produk punya rasa dan keunikan sendiri," kata Vivi dalam tayangan episode babak kompetisi batch 2 jurangan jaman now di Metrotv, Sabtu (26/2).
Dia mengaku, produk tempe kahla dibuat tanpa bahan pengawet dan mengunakan bahan baku kedelai organik. Saat ini, mereka menjalankan bisnis offline di pasar modern dan pusat toko oleh-oleh di kawasan Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan untuk online di pasar di marketplace.
"Kami juga sudah memiliki distributor dan reseller untuk jangkauan penjualan. Alhamdulillah ada 2 importir, di Belanda dan Jepang," ujarnya.
Ia mengungkapkan, tantangan yang dihadapi di masa pandemi ialah daya beli terus menurun, terlebih banyaknya toko oleh-oleh yang tutup. Sehingga penjualan terus merosot selama dua tahun pandemi Covid-19.
"Untuk kemasan sendiri, ada permintaan distributor kami untuk dikemas dengan ciki kembung, sebab produk kami dinilai berpotensi dan bisa berkembang hingga bisa bersaing," lanjutnya.
Dia menambahkan pihaknya memerlukan investasi senilai Rp211 juta untuk pembelian mesin packing otomatis, kemasan roll dan bahan baku produksi. Terlebih, penyerapan lapanga kerja akan bertambah jika produksi mereka bertambah.
"Kami butuh pengemas sehingga produksi bisa lebih banyak untuk bersaing di pasaran, karena jika kami menambah pekerja untuk goreng tempe, tetapi kami terkendala di pengemasan," ujarnya.
Menanggapi itu, panelis Reino Barack menjelaskan untuk kebutuhan pengemasan dan produksi domestik tentunya hanya butuh sekitar 2 ribu eceran. Namun, untuk banyak ekspor perlu pengemasan yang lebih besar.
"Untuk ekspor tentunya ada pengawasan ada bahan baku yang bisa masuk dan tidak, seperti bumbu rujak dan sambal toel harus diriset lagi untuk konsumsi orang luar, untuk Indonesia udah oke," tuturnya.
Sementara itu, panelis Irwan Mussry menyatakan, produk tempe crispi sudah banyak beredar di pasaran. Oleh karena itu, mereka harus memahami produk-produk dari kompetitor lainnya.
"Adanya kompetitor bukan hal yang jelek, tetapi kita bisa belajar dari para kompetitor," terangnya.
Senada disampaikan panelis Rex Marindo bahwa produk tempe kahla menciptakan rasa yang enak, tetapi yang paling penting saat ini ialah bagaimana agar brand yang dimiliki pasangan suami isteri ini bisa dikenal di masyarakat.
Baca juga : BPJAMSOSTEK Ajak Pekerja Informal Jadi Peserta Program JKM
"Nah jika nanti dapat bantuan, bisa diarahakan ke upaya branding terlebih dahulu, jadi dibangun dulu brandnya, sehingga permintaan besar," lanjutnya.
Vivi tak memungkiri bahwa produk tempe Kahla miliknya belum dikenal luas, Ia sepakat upaya branding dibutuhkan untuk memperluas pasar nantinya.
"Branding penting untuk memperluas pasar," sebutnya.
Mentor Peter Shearer mengapresiasi upaya dan target yang dilakukan pasangan asal Sukabumi tersebut, mereka memiliki jiwa seles dengan menyasar warung ke warung.
"Sayangnya, karena pandemi penjualan warung menurun untuk kemasan yang besar dan mereka berinovasi dengan kemasan yang Rp2000 saja," tuturnya.
Oleh karena itu, mereka akan fokus untuk kemasan kecil untuk investasi sehingga bisa diterima di warung-warung dan berpotensi menjadi skala industrial yang besar.
"Saya senang melihat kemasan tempe kahla, mereka berusaha maksimal menyakinkan panelis dan saya rasa panelis harus berpikir bahwa ini bisa yang sangat bagus dan potensial," lanjutnya
Panelis Anandita Makes Adoe juga menyarankan bahwa ke depan produk tempe kahla harus difokuskan pada kemasan dan branding.
"Kita akan diskusi lagi, selamat produknya baik sekali," ujarnya.
Sementara calon Juragan lainnya yang juga unjuk gigi memamparkan produknya ialah Alda Wilona dengan brand Dapoer Solo Mba Lies yakni Arem-arem fozen, Calon Juragan Adi dan Arul dengan brand cimplung top yakni tepung martabak.
Diketahui program kompetisi Juragan Jaman Now merupakan program yang lahir di masa pandemi sebagai respons atas situasi dua tahun belakang yang turut berdampak ke para pengusaha skala UMKM. 36 peserta yang telah lolos merupakan saringan dari 45 finalis.
Mereka yang lolos pun berhak mendapat modal awal Rp5 juta dan pendampingan dari profesional di bidang usaha dan branding
Dalam program kompetisi Juragan Jaman Now Metro TV. Panelis terdiri dari pengusaha Reino Barack, CTO Plataran Indonesia Anandita Makes Adoe, cheff dan pengusaha Rex Marindo, dan pengusaha Irwan Mussry. (OL-7)
Meski kerap diremehkan sebagai pilot helikopter, Velyn tak ambil pusing dan membuktikannya dengan kinerja.
Semakin kamu berwawasan, perbedaan-perbedaan yang tadinya mencolok semakin tidak tampak dan yang terlihat hanya kebersamaan.
Butuh perjuangan besar untuk masuk ke fakultas tersebut, termasuk merelakan waktu untuk banyak mengasah kompetensi baik di sekolah maupun di luar.
Pernah kesulitan dalam menggapai pendidikan menjadi pemantik bagi Angga untuk menyediakan wadah agar tak ada lagi mimpi-mimpi baik yang harus dikubur.
Metro TV menjalin kerja sama dengan Monash University di kampus Monash University Indonesia ,BSD City ,Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/6).
METRO TV bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan donor darah bagi karyawan Media Group.
Di 2020, karyawan pada usaha ini sebanyak 30 orang. Empat tahun kemudian usahanya meningkat menjadi 100 karyawan yang bekerja sebagai pemotong kain, penjahit, dan petugas di bagian penjualan.
Dimas Eka Prasetya,21, seorang mahasiswa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Tengah, berjualan es ketan hitam tobrut (toping brutal), di sela waktu luang kuliahnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong perguruan tinggi untuk bisa mencetak lulusan wirausahawan muda
Universitas Trilogi kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak teknososiopreneur muda yang berdaya saing global melalui Bootcamp Trilogi Got Business Founder 2024
DUKUNGAN pengembangan kewirausahaan nasional harus mampu direalisasikan dalam langkah nyata. Ini untuk mendorong peningkatan rasio kewirausahaan yang dapat menopang Indonesia.
Diplomat Success Challenge (DSC) kembali hadir dengan komitmen yang semakin kuat sebagai ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved