Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) akan menambah 35 bendungan pada tahun ini untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan di Indonesia. Anggarannya diambil dari pembangunan 35 bendungan serta revitalisasi danau dan situ sebesar Rp11,67 triliun.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko mengatakan itu dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (17/2). Secara keseluruhan pihaknya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp41,23 triliun pada 2022.
Jarot menjabarkan, dari anggaran Rp41,23 triliun akan digunakan untuk belanja modal sebesar Rp29,79 triliun (72,25%), belanja barang sebesar Rp10,34 triliun (25,08%), dan belanja pegawai sebesar Rp1,10 triliun. "Program utama pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air pada 2022 di antaranya pembangunan 35 bendungan, pembangunan 10.035 hektare (ha) daerah irigasi, pembangunan 21 embung, penyediaan 2,86 m3/detik air baku, dan lainnya," ujarnya.
Dari 35 bendungan, ada dua bangunan baru yaitu Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan dan Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan. Sedangkan 33 bendungan lain merupakan proyek yang tengah dilanjutkan dari tahun sebelumnya, antara lain Bendungan Keureuto (Aceh), Bendungan Rukoh (Aceh), Bendungan Lausimeme (Sumatra Utara/Sumut), Bendungan Tiga Dihaji (Sumatra Selatan/Sumsel).
Lalu, Bendungan Margatiga (Lampung), Bendungan Karian (Banten), Bendungan Ciawi (Jawa Barat/Jabar), Bendungan Sukamahi (Jabar), Bendungan Sadawarna (Jabar), Bendungan Leuwikeris (Jabar). Kemudian, Bendungan Cipanas (Jabar), Bendungan Jragung (Jawa Tengah), Bendungan Jlantah (Jateng), Bendungan Bener (Jateng), Bendungan Pidekso (Jateng), Bendungan Semantok (Jawa Timur), Bendungan Bagong (Jatim), Bendungan Sidan (Bali), dan lainnya.
Baca juga: 65 Tahun Astra, Tumbuh Inovatif dan Berkelanjutan
Pada sektor irigasi dan rawa, misalnya, bakal dialokasikan dana sebesar Rp5,95 triliun untuk pembangunan irigasi, rehabilitasi/peningkatan irigasi, dan pemanfaatan bendungan. Sedangkan pada sektor pengendalian daya rusak dialokasikan sebesar Rp7,37 triliun untuk pengendalian banjir, pengaman pantai, dan pembangunan pengendali sedimen.
Untuk penyediaan air baku dialokasikan sebesar Rp2,02 triliun yang terdiri dari penyediaan air baku untuk SPAM, pemanfaatan bendungan, air baku pulau terluar dan perbatasan, air baku untuk kawasan strategis, dan air tanah untuk air baku. "Pada sektor padat karya 2022, kami telah mengalokasikan sebesar Rp4,85 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sejumlah 350.104 orang," pungkas Jarot. (OL-14)
PT Waskita Karya mengungkapkan pembangunan Bendungan Jlantah dan Jragung di Jawa Tengah mencapai 86,09%.
KAWASAN wisata baru, Bendungan Cipanas berada di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang dan di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sumedang, Jawa Barat, Selasa (9/7). Wapres diagendakan meresmikan Bendungan Cipanas di Kecamatan Ujungjaya.
Bendungan Pamukkulu dibangun sejak 2017 dan memiliki daya tampung 82 juta meter kubik. Dengan luas genangan 460 hektare.
Sebelum meresmikan Bendungan Pamukkulu, dalam sambutan pembukaannya, Presiden Jokowi mengatakan, air adalah sumber kehidupan.
PEMBANGUNAN proyek Bendungan Bener Paket II yang berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah, tengah berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved