Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Sepanjang 2021, Unilever Indonesia Bukukan Keuntungan Rp5,7 T

Insi Nantika Jelita
11/2/2022 09:20
Sepanjang 2021, Unilever Indonesia Bukukan Keuntungan Rp5,7 T
Unilever(Tolga Akmen/AFP)

PT Unilever Indonesia, Tbk. (Perseroan) mengumumkan laporan kinerja keuangan positif untuk 2021 (diaudit). Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp5,7 triliun sepanjang tahun lalu di tengah kondisi pandemi dan pembatasan aktivitas.

Pertumbuhan penjualan domestik dilaporkan melambat sebesar 8% pada 2021, namun tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp39,5 triliun. Kategori foods and refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4% di 2021.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti mengungkapkan, selain adanya PPKM, lonjakan berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku seperti minyak sawit turut memengaruhi daya beli konsumen terutama pada segmen pasar di tahun lalu.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen akan produk kami, dan waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi menjadi sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun lalu," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/2).

Unilever mengaku menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori foods and refreshment yang dinilai berhasil menopang pertumbuhan perseroan.

Produk tersebut seperti Buavita 100% Daily Vitamins Requirements dan Paddle Pop Choco Magma dengan Vitamin D, dan keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga dengan produkproduk seperti Royco Saus Tiram dan Wall’s Extra Creamy 3in1 Unicorn.

Di samping itu, Unilever juga memastikan keberadaan dari produk-produk dengan kemasan dan harga yang terjangkau dari Rp500-2.000 dari brand-brand yang merupakan bagian penting dari keseharian masyarakat seperti diantaranya Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear. “Dua tahun melewati pandemi bagi perseroan merupakan masa reset dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang," kata Ira.

Di 2022, perusahaan tersebut mengaku optimistis dengan strategi prioritas yang diterapkan saat ini, akan berada di jalur sesuai rencana ntuk kembali menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Kami optimis bahwa di tahun ini, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif dan menguntungkan,” tutup Ira. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya