Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
AKTRIS Meisya Siregar mengitari satu per satu stall di salah satu swalayan di bilangan Puri Indah, Jakarta Barat, Sabtu (14/5) lalu.
Saat berhenti di salah satu rak produk pembersih, perempuan berusia 37 tahun itu membaca kandungan yang tercantum di label kemasannya dengan tekun.
Meski butuh waktu tidak sebentar, Meisya tetap melakukan hal itu di setiap produk pembersih yang ditemuinya.
"Dulu aku tidak terlalu memperhatikan produk yang hendak aku beli. Aku asal ambil saja, tapi sekarang setelah punya anak aku jadi berpikir tentang dampak produk yang aku pakai terhadap lingkungan dan kesehatan," bebernya.
Istri musikus Bebi Romeo itu menuturkan produk pembersih yang banyak dikonsumsi masyarakat memiliki dampak yang cukup besar terhadap kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar karena mengandung zat-zat kimia di.
Menurut staf Peneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Natalya Kurniawati, kandungan zat kimia banyak didapati pada produk pembersih dan produk perbekalan kesehatan rumah tangga (PRKT).
"Biasanya kandungan-kandungan zat kimia pada sabun, detergen, dan produk PRKT itu yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan," sebut Natalya saat diwawancarai terpisah.
Triclosan, sodium laureth sulfae (SLS), paraben, detergen, dan alkohol merupakan zat-zat kimia yang mengandung bahan pengawet dan bahan aktif yang biasanya digunakan pada produk PKRT, seperti sabun dan detergen.
"Ketika bahan-bahan ini kena kulit dan kulitnya sensitif ini bisa menyebabkan iritasi. Seperti triclosan, diduga jika terkontaminasi dengan residu kimia yang bisa keluar dari bahan-bahan kimia dari zat aktif yang terdapat pada produk pembersih tersebut bisa menyebabkan kanker dan gangguan kekebalan tubuh," tuturnya.
Ganggu hormon
Apa yang diutarakan Natalya mengacu ke salah satu penelitian yang diterbitkan pada 2008 yang menyebutkan penggunaan bahan triclosan di beberapa produk secara teratur dapat menyebabkan mikroorganisme berkembang dan berbahaya bagi sistem kekebalan tubuh.
Triclosan dapat menembus kulit dan memasuki aliran darah lebih mudah daripada yang diperkirakan.
Penyerapan triclosan ini terbukti dapat mengganggu kontraksi otot pada sel yang mampu mengubah regulasi hormon dalam tubuh.
Zat berbahaya lain ialah SLS yang biasanya terdapat pada pasta gigi dan sabun.
Bahan kimia ini merupakan salah satu jenis bahan pembersih surfaktan karena bisa mengangkat kotoran dan noda minyak.
Bahan pembersih yang bersifat sangat kuat ini biasanya dicampurkan dalam produk pembersih karena kemampuannya untuk menghasilkan busa.
Meski punya daya pembersih yang kuat, SLS juga memiliki indeks iritasi yang tinggi di kulit jika digunakan dalam jangka panjang dan sering.
Sementara itu, paraben sebenarnya merupakan bahan yang aman.
Namun, jika bermutasi, paraben dapat bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Lalu alkohol, jika digunakan berlebihan, bahaya paling ringan ialah dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi.
"Kalau detergen busanya itu kan zat kimia yang tidak 100% bahan alami, dan sering kali busanya tidak terurai sehingga bisa mencemari air," jelasnya.
"Oleh karena itu, sebelum membeli, konsumen harus mau capek sedikit untuk membaca label untuk peduli terhadap dirinya sendiri, keluarga, maupun lingkungan. Baca label dengan teliti dan cermat apakah ada potensi-potensi membahayakan dari bahan-bahan di produk yang akan digunakannya," serunya.
Seruan sama juga diutarakan PT Unilever Indonesia Tbk melalui program #beliyangbaik untuk mengajak konsumen secara aktif lebih cermat dalam membeli produk.
"Kita ingin memastikan dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan itu dikurangi dan dampak baik itu bertambah. Konsumen memegang peranan penting dalam hal ini," kata Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Tbk, Maria Dewantini Dwianto. (*/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved