Visa Pacu Pembayaran Elektronik

Anastasia Arvirianty
20/5/2016 06:00
Visa Pacu Pembayaran Elektronik
(ANTARA/IRSAN MULYADI)

SURVEI terbaru Moody Analytics untuk Visa yang bertajuk The Impact of Electronic Payments on Economic Growth memperlihatkan bahwa pesatnya pertumbuhan pembayaran elektronik memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Survei yang dilakukan di 70 negara pada 2011-2015 itu juga menemukan peningkatan penggunaan produk pembayaran elektronik, seperti kartu kredit, kartu debit, dan kartu prabayar lain telah menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Rata-rata ialah setara 2,6 juta pekerjaan setiap tahun dan menambahkan PDB US$296 miliar atau Rp4.003 triliun.

Khusus Indonesia, impak transaksi pembayaran elektronik itu menciptakan lapangan pekerjaan baru yang rata-rata setara dengan 62.960 pekerjaan setiap tahun.

Itu juga sekaligus meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp29,3 triliun (US$2,17 miliar).

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad mengatakan hasil studi itu membuktikan pembayaran elektronik telah memberikan banyak manfaat bagi Indonesia dan negara lain.

Ia pun menekankan pentingnya kebijakan publik yang tepat.

"Itu dilakukan untuk menciptakan sistem pembayaran terbuka dan kompetitif agar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja," tambahnya.

Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Harianto Gunawan, memaparkan saat ini di Indonesa tengah terjadi revolusi e-commerce.

Berdasarkan survei Visa 2015 terhadap tujuh negara di Asia Pasifik, dengan 500 sampel dari Indonesia, tercatat ada 70% masyarakat Indonesia berbelanja daring sekali sebulan, dan 84%-nya tertarik membayar cashless.

Meski jumlahnya terlihat besar, Harianto menambahkan, ternyata kontribusinya baru 0,05% terhadap PDB.

"Sebabnya, akses internet belum maksimal, padahal tren sekarang menggunakan daring."

Mastercard gandeng mitra

Dalam rilisnya, Mastercard mengumumkan telah menjalin kemitraan dengan Priority B2B, perusahaan jasa pengolahan dan solusi teknologi pembayaran.

Kerja sama itu bertujuan membantu bank-bank penerbit kartu untuk mengembangkan solusi dan portofolio pembayaran komersial mereka.

"Melalui kemitraan ini, kami tidak hanya menyediakan solusi bagi kebutuhan pembayaran perusahaan, tapi juga layanan luas hingga mencapai seluruh rantai pemasok. Banyak pemasok masih mengandalkan cara pembayaran tradisional seperti tunai," ujar Head of Commercial Product Solutions Mastercard Asia Pasifik, Philip Glickman, kemarin.

Dengan menggunakan solusi pembayaran komersial seperti program virtual account, perusahaan dapat membangun sistem pembayaran digital yang lebih efisien.

Berdasarkan kajian lembaga riset McKinsey, pembayaran komersial diperkirakan akan tumbuh lebih cepat ketimbang pembayaran eceran, sesuai dengan inisiatif perusahaan untuk memperluas jaringan konsumen dan pemasok.

Layanan itu telah tersedia pada awal tahun ini di Australia dan Singapura serta akan diperluas ke seluruh kawasan Asia Pasifik. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya