Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEMENTERIAN ESDM meminta PT PLN segera menyerahkan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 sebelum 20 Mei 2016.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengemukakan, kepastian RUPTL sangat ditunggu investor. Mereka perlu kepastian terkait dengan besaran pembangkit, besaran bahan baku, dan lokasi.
Menurut dia, jika RUPTL diserahkan tepat waktu pada Januari lalu, program 35 ribu megawatt (Mw) saat ini mestinya sudah masuk tahap pelelangan. "Tapi kan ini mundur, lelang juga mundur. Makanya yang penting 2016 lelang selesai semua kalau mau 2019 (target) terpenuhi," katanya di Jakarta, kemarin.
Sujatmiko menambahkan, ada tiga poin revisi dalam RUPTL. Pertama, porsi energi baru dan terbarukan (EBT) sudah disepakati menjadi 23% pada 2025. Lalu, porsi PLN dalam megaproyek 35 ribu Mw diputuskan turun dari 10 ribu Mw jadi 5.000 Mw. "PLN didorong jadi semacam pengelola jaringan IPP (produsen listrik swasta)," tandas Sujatmiko.
Saat dimintai konfirmasi, Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan revisi RUPTL tidak akan membuat realisasi proyek 35 ribu Mw molor dari target. "Yang sudah diadakan itu 18 ribu, artinya yang harus diadakan lagi 17 ribu. Tidak harus tahun ini," terangnya.
Ia menyebut, waktu pembangunan pembangkit variatif dari 1,5 tahun hingga 5 tahun.
Revisi RUPTL yang memakan waktu, menurut Supangkat, lantaran ada beberapa kali usulan dan perbaikan antara pihaknya dan pemerintah. "Draf tahun ini bolak-balik karena ada perubahan mendasar. Misalnya, elemen EBT, mana yang bisa masuk hingga 2025, termasuk nuklir alternatif. Sebab, jika tanpa nuklir, hanya sekitar 19%."
Supangkat menambahkan, revisi RUPTL sudah 99%. Ia yakin pihaknya dapat menyerahkan sesuai tenggat. (Jes/Dro/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved