Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KAUM perempuan memang tidak dilepaskan dari aksesoris. Salah satu aksesoris tersebut adalah sepatu. Tidak mengherankan jika ada beragam fakta unik seputar sepatu dari aspek sejarah hingga riset alas kaki kaum hawa.
Salah satunya, sepatu hak tinggi kali pertama hadir di abad ke-17 dan dipakai laki-laki untuk menunjukkan status sosial mereka. Lalu ada riset menyebut, perempuan di Amerika rata-rata punya 19 pasang sepatu di lemari mereka.
Baca juga: Sandiaga Uno Berkomitmen Promosikan Produk Lokal
Berkaca pada kecintaan kaum hawa pada alas kaki, Viditi mengembangkan model sepatu dengan model beragam. Koleksi Wilda by Viditi misalnya, menampilkan bahan kulit yang nyaman dengan tiga pilihan warna yakni hitam, putih, dan krem. Warna-warna klasik ini dilengkapi hak setinggi 4 cm dengan rentang ukuran kaki 35 sampai 40. Harganya juga sangat ramah di kantong. Masih mengandalkan bahan kulit, koleksi Agatha mengusung hak setinggi 7 cm. Pilihan warnanya sama dengan Wilda namun ditambah warna hijau.
Beberapa perempuan tampak lebih percaya diri dengan sepatu hak tinggi. Viditi merespons ini dengan merilis seri Whitney dengan hak setinggi 9 cm warna hitam, khaki, putih, dan apricot. Seri yang ini pun enggak bikin kantong bolong. Owner Viditi, Vincent, menjelaskan, koleksi yang terus diperbarui dan harga yang ramah adalah karakter Viditi sejak awal.
“Viditi sejak awal menonjolkan karakter yang kuat dan mudah dicintai perempuan Indonesia. Lewat koleksinya yang beragam, kami membuktikan merek lokal berkualitas baik dan telah dipasarkan secara internasional bisa dimiliki dengan harga yang masuk akal,” kata Vincent lewat siaran persnya.
Untuk memudahkan pencinta mode bertemu Viditi, Vincent menyebut pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Shopee. Kini, belanja sepatu semudah menyentuh layar ponsel. Ragam model Viditi disambut hangat konsumen.
Mereka pun mengunggah foto koleksi sepatu berbahan glossy disertai status teks 'Hati-hati heels ini bisa buat kalian jatuh hati. Warna apa yang buat kalian jatuh hati?' (RO/A-1)
Untuk tampilan formal, Teuku Wisnu sering mengandalkan koleksi merek fesyen muslim lokal, Makhtab. Menurut dia, kualitasnya tak kalah dari produk brand ternama luar negeri.
Koleksi bertajuk Chara tersebut merupakan kolaborasi antara jenama et cetera yang lekat dengan potongan busana timeless dengan Nadjani yang identik dengan motif abstrak
Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar Festival IKM (Industri Kecil Menengah) 2024 di Alun-alun Klaten. Kegiatan festival ini dibuka Bupati Sri Mulyani, Kamis (4/7) malam.
Mayoritas produk yang digunakan masyarakat Timor Leste berasal dari Indonesia.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, upaya untuk mendorong pilihan produk lokal semakin mendapat perhatian yang serius.
Gino Mariani mendaftarkan rekor MURI untuk merek sepatu kulit dengan model boots terlama yang masih diproduksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved