Stok dan Harga Bahan Pangan Jelang Ramadan Aman

Andhika Prasetyo
05/5/2016 13:33
Stok dan Harga Bahan Pangan Jelang Ramadan Aman
(Antara)

MENYAMBUT Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang akan segera tiba, pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, mengaku optimis harga bahan pangan akan tetap stabil. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seusai melakukan panen raya di Desa Balirejo, Angkona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (4/5).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan memiliki strategi khusus untuk menjaga stabilitas harga pangan, salah satunya dengan membuka pasar murah Toko Tani Indonesia (TTI) yang mejual bahan pangan dengan harga sangat terjangkau.

Pasar murah tersebut, tutur Amran, akan diluncurkan pada akhir pekan ini di beberapa titik di Jakarta.

Amran menjelaskan bahan pangan yang dijual TTI diperoleh langsung dari Gabungan Kelompok Tani yang membeli langsung hasil produksi para petani. “Kemudian stok itu dipasok ke toko-toko tani selaku pedagan eceran di pasar-pasar.”

“Dengan TTI kita bisa potong rantai pasok sehingga harga otomatis turun,” ujar Amran.

Sedianya, pasar murah TTI sudah dilaksanakan sejak beberapa minggu silam, namun baru akan diresmikan Menteri Pertanian menjelang tiba Ramadan.

“Pasar murah itu nanti akan menjual beras, bawang, cabai dan daging. Beras yang dijual nanti adalah kategori premium dengan harga Rp7.500 per kilogram,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Amran, terdapat 1.000 TTI yang siap membantu menstabilkan harga pangan. “Ditambah lagi toko tani yang menggunakan kendaraan, bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia serta TNI sehingga dapat menjangkau lokasi-lokasi lain.”

Kinerja Bulog yang menyerap langsung hasil produksi para petani juga dianggap sebagai satu strategi untuk menstabilkan harga pangan.

“Kalau kita ingat tahun lalu kita hanya punya stok 1,8 juta ton beras jelang lebaran, tetapi harga bisa stabil. Sekarang, kita punya minimal 2,7 ton, target 3 sampai 4 juta ton. Jauh lebih banyak dari tahun lalu.”

Untuk sektor bawang yang saat ini mengalami kenaikan harga, Amran mengatakan pihaknya, bersama Bulog, telah turun ke lapangan yang menjadi sentra produksi bawang untuk membeli bawang langsung dari para petani.

“Baru dua hari kami turun sudah dapat 23 ribu ton. Siap dijual di pasar murah dengan harga di bawah Rp25 ribu per kilogram, bandingkan dengan harga di kota saat ini yang mencapai Rp38 ribu.”

Adapun, Amran juga optimis dapat menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta harga daging berada di kisaran Rp80 ribu per kilogram.

Ia mengungkapkan Kementan sudah menyiapkan segala mekanisme.

Dulu, Amran mengungkapkan, waktu pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Timur menuju Jakarta memakan satu hingga dua bulan. Namun, saat ini, tiga sampai lima hari sudah sampai. Biaya operasional juga menurun dari Rp2 juta sekali kirim, menjadi Rp320 ribu.

“Intinya kita memotong rantai pasok,” pungkasnya.

Rasa optimisnya juga tidak terlepas dari pemerintah yang mendatangkan satu kapal sapi dari delapan kapal yang ditargetkan. Jika seluruhnya sudah terealisasi, maka harga daging sapi akan semakin rendah.

“Pokoknya kita siapkan kejutan buat masyarakat.”(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya