Jawab Tantangan Pasar Ekspor Internasional

Fathia Nurul Haq
27/4/2016 13:58
Jawab Tantangan Pasar Ekspor Internasional
(Dok hktdc.com)

KUALITAS yang terkontrol, suplai berkelanjutan dan kemasan yang menarik merupakan kunci utama mendongkrak ekspor kerajinan tangan asal Indonesia.

Gerai Rumah Indonesia di ajang Hong Kong Gifts and Premium Fair 2016 (HKGP) yang digelar di Hong Kong Convention and Exhibition centre (HKCEC), Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ramai dipadati ekshibitor dari berbagai negara. Produk kerajinan asal Indonesia memang sudah memiliki penggemar setia di kancah internasional. Tiap tahunnya gerai ini menghasil USD 5-7 juta penjualan, angka ini belum termasuk permintaan partai besar yang mengikuti setelah deal pertama.

Tahun ini tak kurang 26 pengerajin diboyong oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk memamerkan produknya di Hong Kong.

"Pameran ini memang yang penjualannya paling baik dibanding Jepang atau Vietnam. Ada 3000 lebih pengusaha yang ikut, kalau dibandingkan sama Inacraft yang terbesar di Indonesia cuma 1300 vendor saja. Ini memang pintu bagi produk Indonesia dikenal di seluruh dunia," ujar Ketua Dekranas bidang Pameran dan Hubungan Luar Negeri Fanciska Lembong saat membuka Rumah Indonesia di Hongkong, Rabu (27/4).

Istri Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong itu juga mengurai ekspor kerajinan tangan Indonesia tahun lalu mencapai USD 704,2 juta, dengan penjualan sebesar itu Indonesia merupakan eksportir kerajinan tangan urutan ke-12 di seluruh dunia. Namun, ditengah minat dan permintan yang tinggi , para penyuplai dalam negeri masih kesulitan memenuhi quality control dan suplai barang yang berkesinambungan.

Pandangan serupa juga dikemukakan oleh Konsulat Jenderal Indonesia untuk Hongkong Chalief Akbar.

"Indonesia di acara ini terhitung yang establish, banyak buyer terus melakukan pembelian lagi setiap tahunnya, baik itu produk UKM maupun high end. Tapi kalau follow up itu yang harus kita tekankan agar pengerajin bisa menjaga kualitas dan suplai permintaan," tutur Chalief.

Chalief mengurai Hong Kong merupakan pintu masuk untuk memasarkan produk dalam negeri di Tiongkok. Bersebelahan dengan Hong Kong, Macau menjanjikan jejaring penjualan berskala internasional.

Bukan hanya HKGP, tiap tahunnya Hong Kong memiliki 200 pameran rutin tahunan dengan 12 diantaranya merupakan pameran besar seperti fashion week dan pameran perhiasan. "Karakteristik buyer Hong Kong yang membuat istimewa, banyak diantara mereka adalah eksportir dan importir yang berkantor di Hong Kong. Mereka lihat dulu bagaimana produk berpameran, makanya kontinuitas dan packaging perlu diperhatikan," jelas Chalief lagi.

Tantangan lain yang segera dijawab oleh Indonesia ialah memberi nilai tambah pada produk ekspornya. "Supaya kita bukan hanya jahit atau produksi saja," timpal Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan Sulistyowati.

Wanita yang akrab disapa Lies itu mengungkap saat ini pihaknya perupaya mempertemukan para produsen dengan desainer nasional. Pertemuan ini diharapkan mampu menghasilkan produk baru yang memiliki nilai tambah dan meningkatkan nilai jual. "Kalau sudah ketemu, menghasilkan sesuatu, dibikin hak ciptanya. Lalu kemudian dikemas dan diekspor itu akan lebih bernilai tinggi," imbuhnya.

Lies juga memahami banyaknya pengerajin yang terkendala pembiayaan dan jejaring, disinilah pemerintah berperan memfasilitasi.

Senada dengan gagasan itu, Franciska mengutarakan pentingnya para pengerajin berpameran skala besar ialah untuk mendapat masukan dan pembanding produk agar dapat memodifikasi lagi produk yang ia hasilkan.

"Jadi kalau lihat begini kan bisa bandingkan punya orang lain seperti apa dan bisa diadaptasi juga dengan karya mereka. Sayangnya kita cuma bisa bawa pengerajin terbatas sekali. Harus dikurasi tapi tiap tahun ada pengerajin baru yang kita ajak," jelas Franciska.

Menurutnya, jika tantangan pemasaran kelas internasional itu dapat dijawab dengan baik, dapat membawa angin segar bagi neraca transaksi perdagangan. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya