Stok Pupuk Alami Surplus

MI
27/4/2016 10:33
Stok Pupuk Alami Surplus
(Antara/Andreas Fitri Atmoko)

PARA petani tidak perlu khawatir soal ketersediaan pupuk dalam menghadapi musim tanam padi periode April-Mei ini. Pasalnya, stok pupuk tengah berlimpah, bahkan surplus.

Berdasarkan data PT Pupuk Indonesia (PI), alokasi pupuk urea bersubsidi sesuai peraturan menteri pertanian (permentan) untuk April tahun ini 276.684 ton. Sementara itu, stok secara nasional yang dimiliki PI 1.258.419 ton sehingga ada surplus 981.735 ton. "Surplus ini bahkan cukup menutupi alokasi permentan hingga September," jelas Direktur Utama PI Aas Asikin Idat di Panen Raya Padi GP3K di Desa Bumirejo, Kulonprogo, DIY, kemarin.

Selain stok urea, PI juga sudah mempersiapkan stok 653.818 ton pupuk NPK, SP-36 227.664 ton, ZA 195.014 ton, dan organik 99.657 ton. Mayoritas pupuk itu sudah ada di lini III (kabupaten) dan lini IV (kecamatan) untuk persiapan menghadapi kebutuhan musim tanam.

Dalam penyalurannya, lanjut Aas, PI menyiapkan 17 armada kapal, 4 unit pengantongan, 14 gudang tingkat provinsi (Lini II) dengan kapasitas 428.400 ton, serta 555 gudang di lini III dengan total kapasitas 2,3 juta ton. "Petani tidak perlu khawatir kekurangan pupuk karena produsen pupuk anggota holding sudah menyiapkan pupuk di gudang-gudang tingkat kabupaten dan distributor mengantisipasi melonjaknya permintaan dari para petani.

"Untuk mengantisipasi kendala di lapangan, PI telah melakukan berbagai pengamanan distribusi, di antaranya pemberlakuan kios lengkap yang memuat semua produk subsidi, seperti urea, NPK, SP-36, ZA, dan organik serta pengawasan stok pupuk di lapangan dan penebusan pupuk secara daring sehingga jumlah stok dapat diketahui cepat. Hingga akhir Maret lalu, PI telah menyalurkan 2.266.240 ton pupuk atau 24% dari alokasi permentan 2016.

Sementara itu, Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang dijalankan holding BUMN pupuk itu telah meningkatkan hasil panen hingga 1,5 ton per ha. Di Desa Bumirejo, Kabupaten Kulonprogo, rata-rata hasil panen naik dari 7 ton menjadi 8 ton-8,5 ton. Adapun realisasi tanam program GP3K dari anggota holding PI, PT Petrokimia Gresik (PG), di Desa Bumirejo mencapai 96 ha.

Melalui gerakan itu, PI ingin mengampanyekan pemupukan berimbang dengan pola 5:3:2 (terdiri dari 500 kg Petroganik, 300 kg Phonska, dan 200 kg urea) per hektare sawah. "Apabila pola pemupukan 5:3:2 diterapkan di seluruh lahan padi di Kulonprogo, kami yakin banyak manfaat diperoleh petani," kata Aas. ( Uut/E-2 )



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya