Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi di luar Pulau Jawa terus meningkat. Sebaran investasi di luar Jawa pada kuartal I 2016 tumbuh menjadi Rp65,8 triliun (44,9%) dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp54,7 triliun (43,9%).
Realisasi investasi di Jawa pada kuartal I sebesar Rp80,7 triliun (55,1%). "Secara tidak langsung porsi investasi di Pulau Jawa menurun 1%," papar Kepala BKPM Franky Sibarani di kantornya, Jakarta, kemarin.
Berdasarkan laporan keuangan penanaman modal yang diterima BKPM, realisasi investasi di luar investasi minyak dan gas, perbankan, lembaga keuangan nonbank, asuransi, dan industri rumah tangga di dalam negeri masih dominan. Tercatat sampai triwulan I 2016, realisasi PMDN naik 18,6%, atau mencapai Rp50,4 triliun.
Seiring dengan meningkatnya realisasi investasi PMA dan PMDN, penyerapan tenaga kerja juga meningkat. Pada kuartal I 2016 serapan tenaga kerja naik 3,08% dari 315.229 orang pada kuartal I tahun lalu menjadi 327.170 orang.
Franky mengungkapkan realisasi investasi Tiongkok naik 400% pada kuartal I, mencapai US$500 juta. Itu membuat Tiongkok masuk lima besar negara yang merealisasikan investasi di Indonesia.
Investor asing lain yang masih mendominasi ialah Singapura, naik 141,6% (US$2,9 miliar), disusul Jepang naik 33,3% (US$1,6 miliar) dan Hong Kong naik 400% (US$500 juta). Nomor lima Belanda US$300 juta, atau naik 25,5%.
Secara keseluruhan, realisasi investasi dari negara Uni Eropa belum terlalu membaik. Diharapkan, pascakunjungan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara di Eropa yang baru lalu, investasi dari negara-negara 'Benua Biru' terealisasi lebih konkret.
Pada kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas di kantornya memerintahkan para menterinya untuk segera menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan dari kunjungannya ke Eropa.
Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati, menyatakan realisasi investasi kuartal I 2016 yang naik 17,6% belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. "Masih di bawah 20%, hanya cukup untuk mengganti depresiasi penyusutan. Belum ada ekspansi signifikan," tuturnya. (Ire/Nov/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved