Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Wapres Minta Bali Tingkatkan Vaksinasi untuk Pulihkan Pariwisata

Emir Chairullah
30/7/2021 12:16
Wapres Minta Bali Tingkatkan Vaksinasi untuk Pulihkan Pariwisata
Pariwisata Bali(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra W)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin meminta Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan cakupan program vaksinasi yang saat ini masih terbilang rendah. Semakin meningkatnya jumlah masyarakat yang sudah divaksin akan memudahkan provinsi tersebut memulihkan bisnis pariwisatanya yang tengah terpuruk.

“Pemenuhan target vaksinasi akan membantu meyakinkan bahwa Bali merupakan daerah yang aman,” kata Ma’ruf dalam keterangannya saat membuka rapat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bali (Provinsi, Kabupaten dan Kota) terkait Penanganan Covid-19 melalui konferensi video, Jumat (30/7).

Ia menyebutkan, saat ini masyarakat Bali yang sudah divaksin baru mencapai 23,7% dari jumlah penduduk sebanyak 3,4 juta orang.

“Karena itu sebagai destinasi pariwisata, diharapkan herd immunity dapat segera tercapai,” tegasnya.

Ma’ruf juga mendukung upaya Pemprov Bali yang mencanangkan kebijakan karantina terpusat, sehinga para pasien covid-19 tidak karantina secara mandiri di rumah dan berpotensi menularkan ke anggota keluarga yang sehat.

“Dan juga tentang isolasi terpadu supaya lebih diefektifkan ini suatu langkah baik tapi memang perlu lebih diefektifkan,” ujarnya.

Baca juga:  Kekurangan 1,4 Juta Dosis, Bali Minta Tambahan Stok Vaksin

Wapres juga menekankan untuk fokus kepada penanganan covid-19 dengan memperhatikan kebutuhan BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian tempat tidur, ketersediaan obat, dan oksigen.

Gubernur Bali Wayan Koster melaporkan tingginya penambahan kasus aktif covid-19 didominasi klaster rumah tangga, sehingga Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan kebijakan baru yaitu dengan menerapkan karantina terpusat.

“Sudah berlangsung dalam beberapa minggu ini namun belum optimal bisa menggiring warga yang ada di rumah itu untuk dikarantina di satu tempat yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota,” tuturnya.

Koster mengungkapkan ketersediaan tempat tidur untuk pasien covid-19 masih tercukupi, namun sebagai antisipasi peningkatan kasus aktif, Gubernur Bali telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menambahkan tempat tidur di Rumah Sakit.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menilai untuk treatment penanganan covid-19 di Bali, BOR atau keterisian tempat tidur masih masuk kategori sedang, namun penaikan kapasitas tempat tidur juga perlu untuk dilakukan.

“Treatmentnya berdasarkan atas BOR masih masuk kategori sedang, yaitu dengan BOR rata-rata 76,75% ini sudah mulai agak sedikit melandai dibandingkan beberapa waktu yang lalu yang meningkat,” ungkapnya.

“Ada 2.312 kapasitas tempat tidur yang tersedia, untuk tempat tidur isolasi, yang sudah terpakai 1.787, jadi kira-kira masih ada 600 bed tempat tidur lagi yang bisa dinaikan kapasitasnya untuk mengisi kalau ada pasien yang ingin masuk di tempat isolasi,” tutur Dante.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya