Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PETUMBUHAN ekonomi diproyeksikan berada di kisaran 5,5-5,9 persen pada 2017. Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menyampaikan sejumlah ekspektasi terhadap beberapa indikator makro juga mengalami perubahan ketimbang target 2016.
Seperti target inflasi dalam RKP 2017 yang diperkirakan 3,5-5,5 persen. Selain itu, asumsi target produksi (lifting) minyak diturunkan menjadi hanya sebesar 740-750 ribu barel per hari. “Pada 2017 kita berharapkan pertumbuhan ekonomi membaik. Dan tentunya juga ada reformasi dalam penganggaran sehingga kita bisa memperkuat fondasi ekonomi,” ujar Mardiasmo saat menyampaikan arahan di dalam Musrenbangnas, Rabu (20/4).
Pemerintah menargetkan defisit anggaran setidaknya tetap terjaga di kisaran 2,3-2,6 persen. “Tapi juga masih ada ruang untuk melebarkan itu.” Rentang defisit maksimum sebesar 2,6 persen sebagai antisipasi untuk meloloskan program program pembangunan daerah bila nantinya harus ditambal dengan pinjaman.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil memperkirakan ketersediaan anggaran belanja 2017 tak jauh berbeda dengan 2016. Menurutnya, penerimaan pajak dalam APBN diperkirakan masih belum akan mampu menopang kebutuhan belanja.
Terlebih, tax ratio sekitar 11 persen saat ini belum berada pada porsi yang ideal. Idealnya, ujar dia, penerimaan pajak baru sepenuhnya mampu mengamankan penerimaan negara saat tax ratio telah mencapai 16 persen. Maka, suka tidak suka seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah perlu menajamkan usulan program dan anggaran. "Kami minta semuanta menetapkan prioritas, mengingat kondisi fiskal 2017 tak akan jauh berbeda dengan tahun ini,” kata Sofyan.
Sofyan mengatakan apabila usulan jelas maka akan terlihat sumber pendanaan yang memadai untuk mencapai sasaran Pemerintah pada tahun depan. Dia mengatakan untuk beberapa proyek yang diamggap komersil akan diserahkan kepada swasta, sedangkan APBN diarahkan untuk hal-hal yang tidak komersil ataupun sosial. "Sebab itu kita harus melakukan penajaman program," katanya.
Untuk mencapai sasaran pembangunan dalam waktu dekat, pemerintah meminta seluruh kementerian lembaga dan pemerintah daerah untu menajamkan program. Segala program yang bukan merupakan agenda prioritas wajib dikesampingkan “Jadi jangan lagi ada kata-kata tidak jelas atau kalimat bersayap pada setiap program. Supaya jelas bagi kami memilah program dan anggarannya," kata dia.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved