BNI Perluas Jangkauan di Desa

Anastasia Arvirianty
20/4/2016 11:53
BNI Perluas Jangkauan di Desa
(Dok.BNI)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan sekitar 4.000 badan usaha milik desa (BUMDes) yang sudah dikelola perseroan bisa menjadi agen layanan keuangan nirkantor untuk keuangan inklusif atau Laku Pandai.

Menurut Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto, perseroan saat ini sudah mengelola layanan keuangan sejumlah BUMDes dan juga memercayai BUMDes untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

"Untuk Laku Pandai, 4.000 BUMDes harus bisa," kata dia dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Jakarta, kemarin.

Suprajarto mengatakan pihaknya sudah memerintahkan cabang BNI di daerah untuk mengkaji potensi peningkatan kerja sama yang dapat dilakukan perbankan dan BUMDes, terutama untuk kemitraan sebagai agen Laku Pandai.

Saat ini, total agen Laku Pandai BNI ialah 5.700 agen, dengan berbagai macam kelembagaan. Perseroan menargetkan jumlah agen dapat meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2016.
"Selain itu, kami akan menambah 70 outlet baru BNI di beberapa remote area," ujar Suprajarto.

BNI berkomitmen untuk lebih aktif dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi ke­rakyatan, juga memberi kontribusi dalam pembangunan desa tertinggal.

"Memang banyak kendala di lapangan, belum ada kesamaan pandang antara perangkat desa, sehingga kami concern untuk mewujudkan peningkatan peran BUMD," terangnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian PDT dan Transmigrasi Anwar Sanusi menyambut baik kerja sama itu. Menurutnya, BNI ialah mitra tepat untuk mewujudkan visi dan misi. "Kami diberi tanggung jawab untuk mengeliminasi keter­tinggalan desa, dan menggalakkan transmigrasi, sehingga kerja sama ini bisa sangat membantu," ujar Anwar.

Sampai saat ini, sudah ada 3 juta kepala keluarga yang ditransmigrasikan, dan sudah ada Rp10,9 triliun dana desa yang ditransfer.

Menara BNI
Di sisi lain, sebagai bagian dari optimalisasi aset perseroan, BNI menggandeng PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) dalam mendirikan ikon baru untuk BNI dan Jakarta di kawasan strategis, yakni Menara BNI. Menara BNI diharapkan bisa menjadi tempat promosi bagi usaha kecil menengah (UKM) .

"Saya sangat senang kemanfaatan aset yang dimiliki BNI ini. Gedung BNI yang saat ini sudah tidak cukup menampung. Pemanfaatannya di masa depan sangat baik. Dimanfaatkan para UKM yang dibina oleh BNI, juga yang dibina BUMN lainnya agar produk mereka ada di anjung­an itu. Letaknya strategis juga di pusat kota," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno seusai peletak­an batu pertama Menara BNI, di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menambahkan, pembangunan Menara BNI merupakan upaya optimalisasi aset milik BNI. Pembangunan tersebut juga untuk efisiensi biaya sewa ruang kantor yang terus berkembang.

"BNI juga ingin memiliki gedung baru yang ikonis, inovatif, fleksibel, dan tanggap terhadap perkembangan zaman, yang kami rencanakan untuk digunakan sebagai pusat aktivitas consumer banking BNI," ujar Baiquni.

Menara BNI itu akan menempati lahan seluas 14.817 meter persegi dengan total konstruksi seluas 64.061 meter persegi. (Adi/Ant/E-3)

arvirianty@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya