Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KELESUAN harga komoditas dalam beberapa tahun terakhir tak menyurutkan kinerja PT Adaro Energy Tbk.
Atas persetujuan pemegang saham, emiten berkode ADRO itu memutuskan pembagian dividen sebesar US$75,49 juta atau setara Rp995,3 miliar.
Dividen yang dibagikan merupakan 49% dari total laba perseroan 2015 sebesar US$152,44 juta.
Kendati demikian, capaian laba itu lebih rendah ketimbang perolehan laba tahun sebelumnya sebagai imbas penurunan pendapatan.
Turunnya pendapatan dipicu merosotnya harga batu bara acuan (HBA) selama 2015 di kisaran US$60 per ton dari HBA 2014 US$70 per ton.
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengungkapkan perseroan telah melalui masa sulit sektor batu bara dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Apalagi di 2015, sambung dia, terjadi kondisi kelebihan pasokan batu bara yang menyebabkan harga komoditas itu kian terimpit, seiring dengan melemahnya permintaan.
"Dari perhitungan saya, kami sudah melewati empat tahun berturu-turut masa sulit. Alhamdulillah masih bisa bukukan profit, bahkan 2016 masih bisa bagikan dividen," urai Boy Thohir, sapaan akrabnya, seusai RUPST di Jakarta, kemarin.
Untuk strategi bisnis ke depan, Boy mengatakan perseroan akan fokus mengembangkan tiga pilar utama, yakni sektor batu bara, bisnis jasa logistik, dan kelistrikan.
Keputusan untuk tidak hanya fokus ke sektor tambang itu didasari kinerja 2015 yang memperlihatkan kontribusi pendapatan dari non-mining meningkat 40% ketimbang tahun sebelumnya.
Terhadap proyek kelistrikan 35 ribu megawatt, perseroan berharap dapat menjadi pemain utama, khususnya dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Sebanyak 35 ribu Mw menjadi opportunity kita menjadi pemain utama karena kami sudah banyak pengalaman," imbuh Boy.
Adaro berkomitmen menyediakan pasokan batu bara untuk 5.000 Mw.
Perseroan juga telah mengamanatkan salah satu anak usahanya, PT Bhimasena Power Indonesia, membangun PLTU berkapasitas 2 x 1.000 Mw di Batang, Jawa Tengah.
Boy memastikan pengerjaan konstruksi proyek yang bekerja sama dengan dua perusahaan asal Jepang, PT Itochu dan PT J Power, itu dapat dimulai Juni 2016.
Dalam waktu dekat Adaro juga akan bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun PLTU berkapasitas 2x1.000 Mw di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, dan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved