Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDOSAT Ooredoo mencatat kinerja positif pada kuartal I 2021 yang berakhir 31 Maret antara lain dengan pendapatan naik 12,6% year on year (yoy) menjadi Rp7,3 triliun.
"Terlepas berbagai tantangan operasional yang berlangsung akibat pandemi COVID-19, perusahaan telah mencetak kinerja awal yang memuaskan di 2021," kata Director & Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo Vikram Sinha dalam konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin.
Dikatakan, pendapatan seluler meningkat sebesar 12,5% (yoy) menjadi Rp6 triliun. Bisnis perusahaan terlihat kembali pulih pada kuartal pertama 2021 dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 17,1% (yoy) menjadi Rp1,3 triliun.
EBITDA meningkat 42,5% mencapai Rp3,4 triliun. Hal ini disebabkan oleh kombinasi pertumbuhan top line dan efisiensi biaya yang
berkontribusi pada pertumbuhan margin EBITDA sebesar +9,7pp (yoy) mencapai 46,2% di kuartal pertama 2021, tertinggi dalam tujuh kuartal
terakhir.
Indosat Ooredoo juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp172 miliar pada kuartal pertama 2021, meningkat pesat sebesar Rp778 miliar dibandingkan dengan kuartal pertama 2020.
Sementara itu pihaknya juga mencatat basis pelanggan yang sehat dengan 60 juta pelanggan setia, tumbuh 7% (yoy). Pendapatan rata-rata per Pelanggan (ARPU) meningkat 11 persen menjadi Rp32,7 ribu, didorong oleh pertumbuhan trafik data yang signifikan, meningkat 46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada kuartal I 2021, kata Vikram, perusahaan mengumumkan penandatanganan perjanjian jual dan sewa kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.
"Langkah ini akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan perusahaan yang solid melalui pengembangan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Vikram.
Perusahaan, tambahnya, akan tetap komitmen untuk menjadi perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia dengan terus mengembangkan berbagai jenis teknologi maju, termasuk 5G.
Kini mereka dalam proses uji layak operasi (ULO) 5G di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Senior Vice President Head of Corporate Communications Indosat Steve Saerang menyatakan bahwa perseroan saat ini dalam tahap ULO 5G. Indosat terus menjalin komunikasi dengan Kemenkominfo perihal proses ULO untuk teknologi terbaru tersebut. (Ant/E-1)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkolaborasi dengan PT Indosat (Indosat Ooredoo Hutchison) dalam upaya meningkatkan layanan finansial dan teknologi informasi.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia kepada para pelanggan.
Kemajuan Indonesia yang signifikan dalam memajukan implementasi tujuan inisiatif tersebut menjadi faktor penentu dalam pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah acara ini.
Rata-rata pendapatan Indonsat per pelanggan yang dibukukan (average revenue per user/ARPU) juga berkembang 13,9%.
Lonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Indosat dan Mastercard menghadirkan Indosat-Mastercard Cybersecurity Center of Excellence (CoE) yang pusat pengembangannya ditempatkan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved