Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) melakukan inspeksi mendadak ke toko yang menjadi gudang penyimpan korek api tanpa Standar Nasional Indonesia (SNI) di kawasan pertokoan Cengkareng. Namun, karena pemilik toko tidak berada di tempat, toko bernama CV Gema Suplaindo tersebut dibongkar paksa.
Seorang kuli bangunan pun diminta pegawai Kemendag membuka paksa gembok dan pintu toko dengan menggunakan alat pemotong besi. "Kalau kooperatif, enggak akan seperti ini," tukas Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga Kemendag Syahrul Mamma, kemarin.
Proses buka paksa pintu toko itu pun memakan waktu lebih dari 30 menit. Saat menunggu pintu dibuka, Syahrul mengaku sehari sebelum sidak, pihaknya telah menyegel kardus-kardus berisi korek api non-SNI milik empunya toko.
Dia menilai korek api yang disimpan di toko itu memiliki panjang api yang melebihi ketentuan SNI dan hal tersebut sudah menyalahi UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. "Api yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 12 cm. Isinya juga tidak boleh 100%, maksimal 80%," ujar Syahrul.
Menurut Syahrul, korek api yang tidak sesuai SNI bisa membahayakan karena bisa menimbulkan kebakaran.
Setelah pintu terbuka, Syahrul dan rombongan Kemendag lainnya masuk dan melihat berpuluh-puluh kardus berlabel Indomaret berisikan korek api non-SNI. Pihak Kemendag mencatat ada 983 ribu korek api yang disita dari CV Gema Suplaindo dengan nilai Rp1 miliar.
Dia menduga korek-korek api tersebut berasal dari Tiongkok dan sudah dipasarkan ke toko ritel Indomaret. Karena itu, Syahrul akan meminta seluruh korek api dengan label Indomaret ditarik untuk diuji.
"Kita akan kasih surat edaran ke seluruh dinas perdagangan daerah untuk menarik barang itu dari pertokoan Indomaret. Kita sita semua," imbuhnya.
Yadih, satpam yang menjaga ruko di kawasan itu, mengaku pihaknya sudah mencoba menghubungi pemilik toko untuk datang, tetapi tidak direspons. "Enggak berani lagi kayaknya datang. Selasa kemarin kan mereka (Kemendag) sudah datang dan janjian kalau hari ini ketemu. Sudah dihubungi, malah telponnya enggak diangkat," kata Yadih.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan lonjakan impor produk-produk asal Tiongkok. Pasalnya, ekspor Tiongkok pada Maret mengalami kenaikan signifikan setelah dalam beberapa periode terakhir terus terkoreksi. "Secara umum berarti akan berdampak ke peningkatan impor kita," ujar Kepala BPS Suryamin di kantor Kemenko Perekonomian, kemarin. (Jessica Sihite/Nuriman Jayabuana/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved